Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB: 17.000 Metrik Ton Makanan Di Sudan telah Dijarah, Ini Beberapa Kelompok di Balik Penjarahan Ini

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa sebanyak 17.000 metrik ton atau 18.700 ton makanan telah dijarah di Sudan yang dilanda konflik.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Barir
zoom-in PBB: 17.000 Metrik Ton Makanan Di Sudan telah Dijarah, Ini Beberapa Kelompok di Balik Penjarahan Ini
UNHCR Sudan
UNHCR bersama Komisi Pengungsi Sudan di negara bagian White Nile, Sudan. Mereka menilai kebutuhan mendesak dari puluhan ribu pengungsi Sudan yang melarikan diri dari Kota Khartoum. UNHCR merencanakan latihan verifikasi untuk melayani mereka yang membutuhkan dengan lebih baik. Foto ini disediakan oleh UNHCR Sudan dan rilis pada 2 Mei 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KHARTOUM - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa sebanyak 17.000 metrik ton atau 18.700 ton makanan telah dijarah di Sudan yang dilanda konflik.

Pernyataan tersebut disampaikan organisasi Bangsa-bangsa itu pada Rabu waktu setempat.




Dikutip dari laman Anadolu Agency, Rabu (4/5/2023), negara Afrika yang berkonflik itu telah dilanda kekerasan selama berminggu-minggu.

Dengan berlangsungnya pertempuran antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Perlu diketahui, program Pangan Dunia (WFP) memiliki lebih dari 80.000 metrik ton makanan di Sudan sebelum pertempuran pecah pada 15 April lalu.

Koordinator situasi utama di Darfur untuk badan pengungsi PBB, Toby Harward mengatakan bahwa pasukan tak terkendali, milisi, bandit dan penjahat berada di balik penjarahan ini.

BERITA TERKAIT

Harward menyampaikan bahwa PBB berhubungan dengan pihak berwenang untuk memindahkan pasokan ke daerah yang lebih aman.

"Saya yakin bahwa kita mampu menyelamatkan apapun yang kita bisa. Melalui krisis kemanusiaan ini, penguatan kapasitas penegakkan hukum di Sudan, khususnya di Darfur, tentu akan sangat penting," jelas PBB.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas