Mengapa Telur Ayam Jepang Aman dan Sehat Meski Dikonsumsi Mentah? Ini Rahasianya
Di Jepang ada sedikitnya 450 lokasi GP Center yang menangani pembersihan dan pendeteksian telur ayam Jepang sesuai pedoman Kemenkes Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Banyak yang bertanya apa beda ayam Jepang dengan ayam non Jepang sehingga telur ayam Jepang aman dan sehat dikonsumsi langsung tanpa dimasak.
Bahkan ekspor telur ayam Jepang meningkat 5 kali lipat belakangan ini.
"Kuncinya mudah sebenarnya yaitu kebersihan telur dan kepemilikan unit mesin pembersih serta pendeteksi telur sesuai manual atau guide yang diberikan Kementerian Kesehatan Jepang," ungkap Isao Katsunishi dari Pusat GP Pertanian Kyotanba Mizuho di Kyoto baru-baru ini.
Di Jepang ada sedikitnya 450 lokasi GP (Grading & Packing) Center yang menangani pembersihan dan pendeteksian telur ayam Jepang sesuai pedoman yang diberikan Kementerian Kesehatan Jepang secara ketat.
Baca juga: Ekspor Telur Ayam Jepang Meningkat 5 Kali Lipat dalam 4 Tahun, 90 Persen Diekspor ke Hong Kong
Telur yang diterima dari para peternak ayam lalu dibawa ke GP Center dan diperiksa secara ketat oleh unit tersebut dengan mesin khusus yang bisa mengolah satu jam 30.000 telur ayam.
Telur ayam awalnya dicuci dan dibersihkan sekaligus tersusun ke dalam conveyor belt (ban berjalan).
Di convetor belt tersebut letak telur pun semua sama dibuat terbalik, telur yang berukuran besar berada di atas, sementara yang kecil di bawah seperti berdiri di kerucut telur.
"Dengan susunan terbalik itu udara dalam telur akan terkumpul di atas dapat melindungi kuning telur (yolk) dari serbuan bakteri dari luar sehingga telur menjadi aman, menghindari kerusakan bagian dalam telur," jelasnya.
Kemudian seluruh bagian kulit telur dicuci dengan sangat bersih meggunakan alat tersebut sehingga menjauhkan dari bakteri.
Proses ketiga adalah mengeringkan dan memasukkan telur ke paking telur secara otomatis menggunakan mesin dengan nama Nabel.
Telur yang telah tersusun rapi di paking tersebut lalu diperiksa mesin dengan unit yang seolah mengetuk telur dan bersama dengan itu didengar suaranya oleh mikrofon khusus untuk menganalisa ada tidaknya keretakan atau kerusakan pada telur.
Baca juga: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Tak Ingin Harga Cabai dan Telur Ayam Terlalu Murah
"Dulu manusia yang melakukannya satu per satu diketuk, telur dekatkan ke telinga mendengar suara ketukan. Bila ada keretakan maka suara ketukan yang ke luar akan berbeda. Namun kini semua menggunakan mesin, alat dan terprogram komputer secara sempurna, jauh dari tingkat kesalahan (error)," tambah Katsunishi.
Belum selesai dengan pemeriksaan tersebut, proses keempat telur diperiksa ke bagian Ultra Violet (UV) sehingga dapat menjauhi pencemaran bakteri ke telur.