Batal Mundur Dari Bakhmut, Tentara Bayaran Wagner Dijanjikan Senjata Sebanyak Yang Dibutuhkan
Grup tentara bayaran Rusia, Wagner membatalkan rencana untuk pulang setelah setelah berbulan-bulan mengepung kota Bakhmut
Editor: Hendra Gunawan
Kota yang oleh Rusia disebut sebagai Artyomovsk kini, kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov, lambat laun mulai ditinggalkan oleh bala tentara Ukraina.
Mayoritas daerah telah dikuasai, dan kini Wagner sudah mengepung Bakhmut hingga bagian barat, sehingga pasukan Volodymyr Zelensky semakin terpojok dan kesulitan untuk keluar atau masuk ke kota yang tadinya didiami 75.000 warga tersebut.
"Unit penyerangan Wagner membebaskan dua distrik di bagian barat laut dan tenggara kota Artyomovsk ke arah Donetsk," kata Konashenkov dilaporkan TASS.
Menurut perwakilan resmi Kementerian Pertahanan, pasukan lintas udara menahan aksi musuh di sisi detasemen penyerangan.
Pada Sabtu (15/4/2023) atau sehari sebelumnya, wilayah utara dan selatan pinggiran Kota Bakhmut jatuh ke tangan Rusia.
Dikutip dari Kompas.com, Rusia telah mengklaim merebut pinggiran utara dan selatan Kota Bakhmut di Ukraina Kementerian Pertahanan Rusia menerangkan, dua kecamatan di pinggiran utara dan selatan kota telah direbut.
Baca juga: Rusia Tak Pasok Senjata, Wagner Ancam akan Mundur dari Bakhmut pada 10 Mei
Capaian ini tidak lepas dari upaya penyerangan yang dilakukan kelompok Wagner Rusia.
"Unit penyerangan Wagner berhasil maju, merebut dua distrik di pinggiran utara dan selatan kota," kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Menurut Kemenhan Rusia, pasukan Ukraina saat mundur sempat menghalangi pergerakan Moskwa.
Pasukan Ukraina sengaja menghancurkan infrastruktur kota dan bangunan tempat tinggal.
Tujuannya untuk memperlambat gerak maju pasukan Moskwa.
Sebelumnya, pada Kamis (13/4/2023), Moskwa mengklaim telah memotong pasukan Ukraina di Bakhmut.
Baca juga: Gedung Kremlin Diserang Drone, Rusia Klaim Putin Tak Terluka Sedikitpun
Namun, Ukraina membantah klaim itu.
Disebutkan, pihaknya masih memiliki akses ke pasukannya dan dapat mengirimkan amunisi.