Banjir di Kongo, Korban Tewas 401 Orang, Presiden Felix Tshisekedi Umumkan Hari Berkabung Nasional
Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Republik Demokratik (DR) Kongo, Afrika tengah telah meningkat menjadi 401 orang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Provinsi Kivu Selatan, Theo Ngwabidje Kasi mengumumkan korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Republik Demokratik (DR) Kongo, Afrika Tengah telah meningkat menjadi 401 orang.
Data sebelumnya, 176 orang dilaporkan tewas pada Jumat (5/5/2023), lapor Al Jazeera.
Ada 205 orang terluka parah dalam banjir yang dipicu meluapnya sungai setelah hujan lebat pada Kamis (4/5/20230.
Sementara, masih ada 167 orang yang dinyatakan hilang.
Melalui pesan, Kasi mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah korban tewas per Senin (8/5/2023) sekarang mencapai 401.
Tetapi, Kasi tidak memberikan rincian lainnya.
Baca juga: Lakukan Kunjungan ke Indonesia, Menteri LH Republik Kongo Kagum dengan Aksi-aksi Iklim Indonesia
Hari berkabung nasional
Presiden Felix Tshisekedi mengumumkan hari berkabung nasional pada Senin (8/5/2023).
"Tim menteri akan melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan manajemen bencana," kata juru bicara pemerintah Patrick Muyaya.
Musim hujan wilayah Kivu Selatan saat ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Mei.
Belasungkawa dari PBB
Pada Sabtu (6/5/2023), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan belasungkawa kepada para korban "bencana banjir" di kedua negara.
“Ini adalah ilustrasi lain dari percepatan perubahan iklim dan dampak buruknya terhadap negara-negara yang tidak melakukan apa pun untuk berkontribusi terhadap pemanasan global,” katanya saat berkunjung ke Burundi.
Baca juga: Kunjungi IKN, Menteri LH Republik Kongo Kagum Kerja Nyata Indonesia
Perubahan iklim dan peristiwa serupa
Para ahli mengatakan peristiwa cuaca ekstrem terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang meningkat akibat perubahan iklim.
Bulan lalu, tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras menewaskan sekitar 20 orang di Kivu Utara, sebuah provinsi yang bertetangga dengan Kivu Selatan.
Banjir dan tanah longsor di Rwanda, yang berbatasan dengan Kongo, menyebabkan 129 orang tewas awal pekan ini, lapor Ap News.
RD Kongo, sebuah negara luas seukuran benua Eropa barat adalah salah satu negara termiskin di dunia, yang diliputi oleh konflik di timurnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)