Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter di Brasil Dilaporkan Tarik Kepala Bayi saat Proses Persalinan, Keluarga Diminta Tutup Mulut

Dokter di Brasil dilaporkan keluarga pasien karena diduga menarik kepala bayi saat proses persalinan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Dokter di Brasil Dilaporkan Tarik Kepala Bayi saat Proses Persalinan, Keluarga Diminta Tutup Mulut
Newsflash
Tampak luar Rumah Sakit das Clinicas da UFMG Brasil. Dokter di Brasil dilaporkan keluarga pasien karena diduga menarik kepala bayi saat proses persalinan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter di Brasil diinvestigasi setelah dilaporkan menarik kepala bayi saat proses persalinan pasiennya, Daily Mail melaporkan.

Keluarga dari bayi yang kemudian meninggal itu berkata si bayi masih hidup saat kepalanya keluar.

Rumah sakit kemudian memaksa keluarga korban untuk menandatangani dokumen untuk menutupi kejadian tersebut.

Insiden tersebut terjadi pada 1 Mei 2023 di Rumah Sakit das Clinicas da UFMG, Santa Efigenia Belo Horizonte di Brasil.

Ranielly Coelho Santos, ibu bayi tersebut, mengajukan laporan ke polisi dua hari setelah gagal melahirkan anaknya.

Petugas sekarang sedang menyelidiki kematian bayi tersebut.

Baca juga: Kronologi Bocah 7 Tahun di Palembang Meninggal usai 3 Kali Operasi, Diduga Jadi Korban Malapraktik

Santos (34), yang sudah memiliki anak perempuan berusia sembilan tahun, dibawa ke rumah sakit pada tanggal 24 April.

Berita Rekomendasi

Usia kehamilannya saat itu 28 minggu.

Tetapi karena dokter melihat tekanan darahnya yang tinggi, induksi persalinan dilakukan tujuh hari kemudian.

Selama persalinan, dokter kandungan, yang tidak disebutkan namanya, dilaporkan memanggil ayah bayi perempuan itu untuk mengamati prosedurnya dengan cermat.

Sang ayah mengatakan dia melihat putrinya berkedip dan menggerakkan mulutnya, yang menurutnya adalah bukti bahwa bayi itu masih hidup dan sehat.

Namun, menurut laporan keluarga kepada polisi, dokter menekan perut ibu itu sambil menarik kepala sang bayi untuk mengeluarkannya.

Laporan polisi juga mengatakan bahwa keluarga korban kemudian menerima permintaan maaf dari dokter atas apa yang terjadi saat proses melahirkan bayi tersebut.

Tampak luar Rumah Sakit das Clinicas da UFMG Brasil
Tampak luar Rumah Sakit das Clinicas da UFMG Brasil (Brasil)

Baca juga: Dilarang Aborsi, Wanita di AS Terpaksa Mengandung Bayi yang Dipastikan akan Meninggal setelah Lahir

Mereka kemudian mengaku didekati oleh seorang pekerja sosial di rumah sakit yang mengatakan bahwa pihak rumah sakit tersebut akan menanggung semua biaya pemakaman bayi tersebut.

Namun, tawaran tersebut berlaku jika keluarga korban setuju untuk menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa 'otopsi telah dilakukan di rumah sakit', bahwa 'jenazah anak telah diperiksa' dan bahwa 'jenazah tidak akan diteruskan ke the Legal Medical Institute (IML)' untuk analisis lebih lanjut.

Orang tua korban menolak untuk menandatangani dokumen tersebut dan kemudian mengajukan laporan ke polisi.

Jenazah bayi itu kemudian diperiksa di IML, menurut pengacara keluarga Jennifer Valente.

Rumah sakit mengatakan kepada outlet media Itatiaia bahwa pihaknya'sangat menyesalkan' kasus tersebut dan mengatakan mereka akan 'melakukan segala upaya untuk menyelidiki fakta' sambil menunggu laporan otopsi.

Jenazah bayi rencananya diserahkan kepada orang tuanya pada 8 Mei 2023 agar bisa dimakamkan oleh keluarganya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas