Senjata Rusia Tangkal 'Serangan Musim Semi' Bikin Ukraina Panas Dingin, Ini yang Dilakukan Zelensky
Bom tersebut mengungguli pertahanan udara taktis Ukraina, yang telah dipindahkan ke garis depan untuk mendukung serangan yang sangat dinanti.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Serangan bertubi-tubi dilakukan oleh Rusia untuk menangkal 'serangan musim semi' Ukraina.
Gempuran senjata baru milik pasukan Vladimir Putin ternyata membuat pasukan Volodymyr Zelensky 'panas dingin'.
Bahkan sekali lagi pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky meminta kepada Amerika Serikat untuk mengirimkan pesawat canggihnya jet F-16.
Baca juga: Tak Mau Disamakan Dengan Rusia, Ukraina Ubah Tanggal Perayaan Hari Kemenangan Atas Nazi
Dilaporkan The Telegraph, Rusia menggunakan bom barunya yaitu rudal dengan sayap seperti FAB-500 yang terus-terusan menyerang Kiev dan sekitarnya.
Bom ini mampu melewati pertahanan udara Ukraina pada masa negara itu menggembar-gemborkan akan melakukan aksi serangan balik yang sering disebut 'serangan musim semi'.
“Senjata terbaru Rusia sedang mengubah arah perang Ukraina,” demikian berita utama Telegraph, mengacu pada bom luncur seperti FAB-500.
Baca juga: Kunci Perdamaian Perang Rusia-Ukraina Bukan di Zelensky, Tapi Kemauan Negara-negara Barat
Pejabat Kiev memperkirakan bahwa Angkatan Udara Rusia menggunakan setidaknya 20 bom semacam itu per hari.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yury Ignat mengatakan senjata itu telah digunakan "dengan intens" selama sebulan terakhir, dan menggambarkannya sebagai "ancaman serius".
Menurut Ignat, penggunaan bom luncur berarti Moskow “kehabisan” rudal jelajah setelah “gagal mengendalikan langit di atas Ukraina.”
The Telegraph menjelaskan bahwa bom tersebut mengungguli pertahanan udara taktis Ukraina, yang telah dipindahkan ke garis depan untuk mendukung serangan yang sangat dinanti.
Ignat mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa Kiev tidak berdaya untuk menghentikan bom dan memohon AS dan sekutunya untuk mengirim pesawat tempur F-16.
Dia mengulangi permohonan itu kepada The Telegraph pada hari Minggu.
Baca juga: Sejarah Hari Kemenangan Uni Soviet di Rusia dan Kekalahan Nazi Jerman di Perang Dunia II
“Hanya satu atau dua saja sudah cukup untuk menghalangi mereka, karena Rusia akan melihat bahwa beberapa benda ini ada di udara dan mereka akan menghindari mendekat,” katanya.
Selama beberapa hari berturut-turut, Rusia telah menggunakan rudal jelajah dan drone dalam gelombang serangan di kepala kereta Ukraina, depot bahan bakar dan amunisi, dan area konsentrasi pasukan selama beberapa hari.