Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penemuan Teknologi Jepang, Awetkan Makanan Mentah Tahunan, Rasa Asli Tetap Bertahan Segar

Selama tidak kurang dari 30 tahun Norio Owada mencoba menemukan cara untuk mengawetkan krim atau produk makanan agar tidak basi.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penemuan Teknologi Jepang, Awetkan Makanan Mentah Tahunan, Rasa Asli Tetap Bertahan Segar
Richard Susilo
Norio Owada CEO Abbey Industry, pembuat CAS freezer Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama tidak kurang dari 30 tahun Norio Owada mencoba menemukan cara untuk mengawetkan krim atau produk makanan agar tidak basi.

Akhirnya pada tahun 1997 Owada berhasil menyelesaikan sistem kehidupan sel (CAS) yang membuat krim dan atau bahan makanan apa pun bisa bertahan bertahun-tahun dan tetap memiliki rasa yang segar seperti awalnya.

“Misalnya ikan segar yang baru ditangkap hari ini, langsung dimasukan ke mesin pendingin (freezer) khusus dengan menggunakan system CAS, maka sampai bertahun-tahun akan tetap baik, segar dan rasanya tak berubah, tetap enak seperti saat baru saja ditangkap,” papar Owada kepada Tribunnews.com  di kantornya belum lama ini.

Di laboratoriumnya, Owada langsung memperlihatkan beberapa bahan makanan seperti udang, ikan, sayuran dan sebagainya. Sepotong ikan tuna yang diawetkan di dalam freezer CAS dicicipi masih enak sekali, masih segar seolah baru saja ditangkap, padahal sudah dua tahun lebih di dalam system CAS di sana.

“Mesin freezer ini sangat berguna bagi Indonesia, apalagi penuh dengan sumber daya alam yang sangat baik, seperti ikan dan materi alam lain. Semua bisa diawetkan dengan baik sehingga persediaan bahan makanan dapat tetap terjaga baik sampai bertahun-tahun tanpa kesulitan apa pun dan saat disantap akan tetap enak seperti semula,” paparnya.

Owada mulai mencontohkan betapa freezer dengan sistem CAS dapat pula menumbuhkan ekonomi di setiap daerah, bahkan daerah terpencil seperti daerah perairan di mana pun di Indonesia, khususnya yang memiliki ikan dan makanan laut yang baik.

Berita Rekomendasi

Freezer di bawa ke daerah perairan tersebut, ikan ditangkap oleh masyarakat setempat sehingga memberikan lapangan pekerjaan yang besar bagi penduduk lokal. Ikan dan makanan laut yang telah ditangkap langsung dimasukan ke freezer CAS tersebut sampai penuh, misalnya selama tiga hari.

Setelah itu freezer dibawa ke kota besar bahkan bisa pula diimpor ke Jepang. Meskipun lama perjalanan bisa sebulan atau dua bulan, bahkan sampai satu tahun pun, ikan dan makanan laut tetap segar tanpa perubahan rasa apa pun.

“Jadi dengan freezer CAS ini tampaknya sudah tak ada lagi hambatan makanan basi, tak ada lagi batas Negara, semua bisa dilakukan dengan baik tanpa perlu takut makanan rusak karena basi, dan di bawa atau diimpor ke mana pun tak masalah lagi,” tekan Owada lebih lanjut.

Perusahaan yang membuka usaha di perairan membuka lowongan kerja bagi penduduk local setempat, dan produknya dapat tetap terpasarkan dnegan baik, dengan harga mahal karena tetap segar, di mana pun di dunia ini, karena freezer CAS tersebut dapat menjaga tetap segar isi (makanan) di dalam alat tersebut.

Saat ini Owada sedang mengincar Indonesia dan informasi bagi calon pembeli dapat ditanyakan lewat  email: info@sekolah.biz.

Memang tidak murah, harga produk ini antara satu miliar rupiah sampai dengan 30 miliar rupiah tergantung besar kecil isi freezer dapat memuat bahan makanan ke dalamnya.

Owada memilih pemasaran ke Indonesia karena banyak faktor. Selain dapat meningkatkan lowongan kerja di mana pun di Indonesia, keberadaan freezer CAS juga dapat memberikan nilai tambah bagi semua pihak yang memiliki barang tersebut untuk dapat berproduksi lebih baik lagi di bidang makanan tanpa perlu merasa dikejar-kejar ketakutan makanan menjadi basi, tidak enak.

“Sayang sekali Indonesia yang begitu sarat akan segala keindahan dan kekayaan alam laut, terutama, kurang dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakatnya, tambahnya.

"Dengan freezer system CAS akan jauh berlipat ganda lebih banyak lagi dapat dilakukan Indonesia di masa mendatang meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,” ungkapnya lagi.

Mengapa freezer CAS berbeda dengan freezer biasa? Salah satu alat yang dipakai adalah energi maknit yang besar untuk menstabilkan molekul bahan makanan.  Misalnya daging sapi yang diawetkan dengan freezer biasa, maka molekulnya akan “hancur” tidak beraturan. Sedangkan menggunakan system CAS, molekulnya akan tetap terjaga baik dan segar bertahun-tahun.

Wasabi (parutan akar tumbuhan yang biasa dimakan bersama sushi atau sashimi) yang diawetkan di lemari es biasa, molekulnya juga akan hancur. Tetapi diawetkan dengan sistem CAS, molekulnya tetap tersusun dengan baik tak berubah seperti saat baru saja dipetik/diambil dari lingkungan tumbuhnya.

"Karena molekul tetap tertata baik, maka Wasabi tetap dapat dirasakan dengan baik segar seperti semula," paparnya lagi.

Apakah hanya menggunakan maknit saja? Menurutnya CAS tidak hanya menggunakan maknit saja, “Kalau cuma maknit tentu semua orang bisa melakukan dengan mudah dan membuat dengan mudah. Selain maknit tentu ada alat lain yang kita namakan black-box dan tak boleh dibuka oleh siapa pun. Kotak hitam itulah yang menjadi kunci keberhasilan system CAS kami,” paparnya tanpa mau merinci lebih lanjut isi kotak hitam itu.

Itulah sebabnya apabila alat CAS dibeli pihak siapa pun, perusahaannya akan tetap memonitor selalu kotak hitam tersebut agar segel tak terbuka dan memang tak boleh dibuka, “Ada system monitor kami mengenai hal tersebut, sehingga di negara mana pun freezer CAS berada kami tetap dapat memonitornya.”

Saat ini freezer CAS sudah terjual sekitar ribuan unit di dalam negeri Jepang. Inilah salah satu kuncil mengapa restoran di Jepang dapat tetap segar menyajikan makanannya. Mungkin saja ikannya baru ditangkap, tetapi mungkin saja sudah lama, tetapi karena dimasukkan ke dalam freezer CAS, ikan tersebut tetap segar kapan saja kita makan. Mulai tahun lalu CAS dipasarkan ke luar Jepang terutama akan ditawarkan kepada pihak pemerintah setempat. Misalnya  pemerintah Irlandia, Inggris, Meksiko, Cina, Kanada, Spanyol, Negara-negara di Timur  Tengah dan sebagainya.

Berkat penemuan system CAS inilah yang membuat Owada dijuluki majalah FORBES 2 Juni 2008 sebagai Mr. Freezer.

Penemuan terbarunya, pengembangan dari system CAS tersebut tampaknya menuju dunia manusia. Dengan freezer CAS tersebut dapat mengawetkan darah, organ tubuh dan sebagainya, “Masih dalam pengembangan lebih lanjut dan sebaiknya para dokterlah yang berkomentar mengenai ini,” paparnya merendah.

Dengan kehebatan system CAS, darah manusia dan organ tubuh manusia tetap segar seperti awal mula, sehingga saat si penerima organ tubuh membutuhkan, organ tubuh yang akan dicangkokkan tetap baik dan berfungsi dengan baik pula di tempat barunya.

Toshinori Maihara, professor sains Universitas Kyoto mengomentari rasa terkejutnya atas system CAS, “Saya tak menyangka setelah saya uji sendiri, ternyata memang mesin pengawet CAS ini luar biasa sekali. Bahan makanan yang diawetkan bisa bertahan bertahun dan rasanya juga tak berubah. Hal ini hasil dari pemanfaatan fenomena energy alam yang berhasil dikembangkan dengan baik tampaknya.”

Ahli doctor gigi dari Universitas Hiroshima, Dr. Toshitsugu Kawata juga menyampaikan komentarnya, “Setelah saya menguji coba gigi menggunakan system CAS ternyata saya puas sekali. Sel gigi dapat terawetkan dengan sangat baik menggunakan system tersebut dibandingkan system lain.”

System CAS ini juga mendapat berbagai penghargaan di Jepang sejak 2008 sampai dengan tahun lalu. Misalnya Japan Creation Award 12 Maret 2009, sebagai produk terbaik di bidangnya (freezer).

Owada sudah merasa puas dan kehidupannya terasa semakin baik, “Sesuai dengan kesegaran mesin yang kami jual, saya sendiri rasanya tetap segar terus saat ini walaupun usia sudah lanjut sekali saat ini,” ujarnya mengakhiri sambil senyum tanpa mau menyebutkan usianya saat ini.

Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz  Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas