Inggris Akan Kirim Rudal Jarak-jauh ATACMS ke Ukraina, Peperangan Bakal Melebar ke Wilayah Rusia
Selama ini Ukraina hanya bisa bertahan saja mempertahankan wilayahnya yang terus digerogoti tentara Vladimir Putin.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Rencana Inggris mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina disambut gembira oleh Amerika Serikat.
Rudal-rudal tersebut nantinya akan diarahkan menyerang melintas perbatasan ke daratan Rusia.
Selama ini Ukraina hanya bisa bertahan saja mempertahankan wilayahnya yang terus digerogoti tentara Vladimir Putin.
Baca juga: Rusia Beri Alasan Putusnya Hubungan dengan Barat dan Awal Perang Ukraina
Washington memandang penyediaan persenjataan jarak jauh ke Ukraina sebagai langkah terlalu jauh yang tidak akan didukung oleh anggota parlemen.
Reaksi tersebut dijelaskan oleh Politico dalam buletin pada hari Selasa, mengutip sumber anonim di pemerintah AS.
Rencana Inggris telah diliput oleh The Washington Post, yang mengutip sumbernya sendiri yang tidak disebutkan namanya.
NatSec Daily dari Politico diberi tahu bahwa posisi Washington tetap tidak berubah dan bahwa Pentagon tidak akan mengirim Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS, ke Ukraina, bahkan dengan Inggris yang melewati garis itu terlebih dahulu – sebuah hasil, kata Post, diharapkan London. .
Menurut laporan asli, Kementerian Pertahanan Inggris meminta "pernyataan minat" untuk menyediakan kemampuan serangan Ukraina dengan jangkauan hingga 300 kilometer (200 mil).
Kata-kata itu dimasukkan dalam pemberitahuan pengadaan yang diposting minggu lalu oleh Dana Internasional untuk Ukraina yang dipimpin Inggris, yang berfungsi sebagai kendaraan untuk menyalurkan bantuan militer ke Kiev.
Baca juga: Rusia Hanya Pamerkan 1 Tank di Hari Kemenangan, Ukraina: Semoga Beruntung Tank Kecil yang Kesepian
Senjata yang dimaksud mungkin adalah rudal jelajah Storm Shadow, kata surat kabar itu.
Tidak seperti ATACMS balistik yang diluncurkan dari darat, mereka harus ditembakkan dari platform udara, tetapi memiliki jangkauan yang sebanding.
Kiev telah lama meminta donor Barat untuk memberinya kemampuan menyerang target dari jauh, berjanji untuk tidak menyerang wilayah yang diakui AS dan sekutunya sebagai Rusia.
Rudal Storm Shadow Inggris-Prancis dikembangkan pada 1990-an dan digunakan dalam sejumlah operasi militer Inggris, termasuk serangan balasan di Suriah yang dilakukan bersama oleh AS, Inggris, dan Prancis pada 2018 setelah menuduh Damaskus mengerahkan senjata kimia di Douma.
Baca juga: FBI Klaim Sukses Lumpuhkan Alat Peretas Bikinan Mata-Mata Rusia
Kemungkinan Inggris mengirim rudal ke Ukraina ditunjukkan dalam laporan Pentagon yang konon rahasia yang bocor secara online melalui server perselisihan, kata The Post.