Jokowi: Indonesia Siap Bicara dengan Junta Militer Myanmar Demi Kemanusiaan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan di Myanmar tidak bisa ditoleransi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah isu disepakati dalam KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur 9-11 Mei 2023.
Salah satunya yakni terkait dengan masalah konflik di Myanmar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi.
Implementasi lima poin konsensus terkait Myanmar harus dipegang kuat.
“Five point consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholder, inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan,” katanya dalam konferensi pers di Labuan Bajo, Kamis, (11/5/2023).
Indonesia kata Jokowi, siap berbicara dengan siapapun termasuk dengan junta militer Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan.
“Yang penting untuk saya tegaskan bahwa engagement bukan recognition, melakukan pendekatan bukan berarti memberikan pengakuan,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, kata Presiden, dalam KTT ia menyampaikan bahwa kesatuan ASEAN sangatlah penting.
Menurutnya tanpa kesatuan akan mudah bagi pihak lain untuk memecah ASEAN.
Baca juga: Jokowi Nyatakan Pelaksanaan KTT ASEAN Labuan Bajo Berjalan Lancar dan Dapat Hasil Baik
“Saya yakin tidak satupun negara ASEAN menginginkan hal tersebut. Tidak boleh ada pihak di dalam atau di luar ASEAN yang mengambil manfaat dari konflik internal di Myanmar, kekerasan harus dihentikan dan rakyat harus dilindungi,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.