WHO Nyatakan Monkeypox Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global
Pernyataan ini disampaikan hampir tepat setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai Monkeypox itu mulai menyebar ke seluruh dunia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis menyatakan bahwa cacar monyet atau Mpox tidak lagi menjadi 'darurat kesehatan global'.
Pernyataan ini disampaikan hampir tepat setahun setelah penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai Monkeypox itu mulai menyebar ke seluruh dunia.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (11/5/2023), menyusul penurunan jumlah kasus, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers online bahwa ia 'dengan senang hati menyatakan' bahwa dirinya telah menerima saran dari komite darurat WHO tentang Mpox untuk mencabut tingkat kewaspadaan tertingginya.
Pengumuman itu dikeluarkan hanya seminggu setelah WHO mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) juga tidak lagi menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
"Saat keadaan darurat Mpox dan Covid-19 sama-sama berakhir, ancaman gelombang kebangkitan tetap ada untuk keduanya. Kedua virus tersebut terus beredar dan keduanya terus membunuh," kata Tedros.]
Baca juga: WHO Ganti Nama Monkeypox Jadi MPOX
Ia kemudian menyebut Mpox terus menimbulkan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan membutuhkan tanggapan yang kuat, proaktif dan berkelanjutan.
Tedros pun menyerukan negara-negara untuk tetap waspada terhadap penyakit ini.
Perlu diketahui, meskipun penyakit ini telah lama ada di beberapa bagian Afrika Tengah dan Barat, pada Mei 2022, kasus Mpox mulai muncul di Eropa, Amerika Utara, lalu menyebar ke tempat lain, mayoritas ditemukan pada pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.
WHO menyatakan Mpox adalah PHEIC pada Juli 2022, namun jumlah orang yang terinfeksi penyakit yang menimbulkan gejala demam, nyeri otot, dan lesi kulit seperti bisul yang besar itu terus menurun sejak saat itu.
Menurut hitungan WHO, lebih dari 87.000 kasus dan 140 kematian telah dilaporkan dari 111 negara selama wabah global.
Namun hampir 90 persen kasus yang tercatat selama tiga bulan terakhir dibandingkan dengan periode tiga bulan sebelumnya.
"Saat kami menyambut baik tren penurunan kasus Mpox secara global, virus ini terus menyerang masyarakat di semua wilayah, termasuk di Afrika, di mana penularannya masih belum dipahami dengan baik," tutur Tedros.
Kendati demikian, setelah status Covid-19 dan Mpox dicabut, kini hanya ada satu PHEIC yang dinyatakan WHO yakni untuk virus polio yang diumumkan pada Mei 2014.