Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deklarasi Jeddah, Militer Sudan dan RSF Setuju Lindungi Relawan Kemanusiaan dan Warga Sipil

Deklarasi Jeddah, Militer Sudan dan RSF setuju melindungi dan tak serang relawan kemanusiaan dan warga sipil, termasuk saat pengiriman bantuan tiba.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Deklarasi Jeddah, Militer Sudan dan RSF Setuju Lindungi Relawan Kemanusiaan dan Warga Sipil
Al Ekhbariya
Cuplikan siaran langsung dari media pemerintah Arab Saudi, Al Ekhbariya pada Jumat (12/5/2023), menampilkan Arab Saudi yang menjadi mediator Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) saat menandatangani Deklarasi Jeddah untuk melindungi warga sipil Sudan. Dengan disahkannya Deklarasi Jeddah, SAF dan RSF berkomitmen melindungi warga sipil dan relawan kemanusiaan di Sudan. 

TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menandatangani deklarasi Jeddah di Arab Saudi pada hari ini, Jumat (12/5/2023).

Deklarasi Jeddah ini berjudul 'Deklarasi Komitmen Jeddah untuk Melindungi Warga Sipil Sudan'.

Dengan ini, SAF dan RSF untuk melindungi relawan kemanusiaan dan warga sipil Sudan.

Deklarasi Jeddah menegaskan kembali kewajiban inti SAF dan RSF di bawah Hukum Humaniter Internasional untuk memfasilitasi aksi kemanusiaan guna memenuhi kebutuhan warga sipil.

“Kami menegaskan komitmen kami yang tak tergoyahkan terhadap kedaulatan Sudan dan untuk menjaga persatuan dan integritas wilayahnya,” bunyi Deklarasi Jeddah, dikutip dari Saudi Gazette.

SAF dan RSF menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Arab Saudi dan para relawan kemanusiaan untuk Sudan.

Baca juga: Update Perang Saudara di Sudan Hari ke-27: Hewan di Kebun Binatang Khartoum Dikhawatirkan Mati

Arab Saudi menggunakan hubungan dan jasa baik mereka untuk memastikan penghormatan terhadap Hukum Humaniter Internasional dan hukum hak asasi manusia internasional di Sudan.

Berita Rekomendasi

SAF dan RSF kini berkomitmen pada Deklarasi ini dan segera menerapkannya.

“Kami setuju bahwa kepentingan dan kesejahteraan rakyat Sudan adalah prioritas utama kami dan menegaskan komitmen kami untuk memastikan warga sipil dilindungi setiap saat," bunyi deklarasi itu, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

"Ini termasuk mengizinkan perjalanan yang aman bagi warga sipil untuk meninggalkan daerah permusuhan aktif secara sukarela, ke arah yang mereka pilih,” lanjutnya.

Dengan ini, SAF dan RSF berkomitmen untuk melakukan semua upaya demi memastikan komitmen ini—dan semua kewajiban Hukum Humaniter Internasional—sepenuhnya disebarluaskan dalam jajaran mereka.

Warga Sudan menyapa tentara, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023.
Warga Sudan menyapa tentara, yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan, di kota Laut Merah Port Sudan pada 16 April 2023. (AFP)

Baca juga: Perwakilan Angkatan Bersenjata Sudan & RSF Tiba di Arab Saudi Bahas Gencatan Senjata

Gencatan Senjata Singkat untuk Aksi Kemanusiaan di Sudan

Deklarasi Jeddah juga memuat komitmen SAF dan RSF untuk melakukan gencatan senjata pendek untuk memungkinkan aksi kemanusiaan di Sudan.

SAF dan RSF akan menunjuk focal point untuk terlibat dengan aktor kemanusiaan untuk memfasilitasi kegiatan mereka.

“Kami akan memungkinkan para pelaku kemanusiaan yang bertanggung jawab, seperti Bulan Sabit Merah Sudan dan/atau Komite Palang Merah Internasional untuk mengumpulkan, mendaftarkan, dan menguburkan almarhum dalam koordinasi dengan otoritas yang kompeten,” bunyi deklarasi itu.

Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) ini menunjukkan para pengungsi tiba di Pangkalan Angkatan Laut Raja Faisal di Jeddah pada 26 April 2023, setelah operasi penyelamatan dari Sudan. Sebuah kapal yang membawa 1.687 warga sipil dari lebih dari 50 negara yang melarikan diri dari kekerasan di Sudan berlabuh di Arab Saudi pada 26 April, kata kementerian luar negeri, upaya evakuasi terbesar oleh kerajaan Teluk sejauh ini.
Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) ini menunjukkan para pengungsi tiba di Pangkalan Angkatan Laut Raja Faisal di Jeddah pada 26 April 2023, setelah operasi penyelamatan dari Sudan. Sebuah kapal yang membawa 1.687 warga sipil dari lebih dari 50 negara yang melarikan diri dari kekerasan di Sudan berlabuh di Arab Saudi pada 26 April, kata kementerian luar negeri, upaya evakuasi terbesar oleh kerajaan Teluk sejauh ini. (BADAN PERS SAUDI / AFP)

Baca juga: Jenderal Militer Sudan: Tak Ada Manfaat Berdialog dengan RSF Tanpa Gencatan Senjata

“Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan semua orang yang bertindak atas instruksi, arahan, atau kendali kami mematuhi Hukum Humaniter Internasional, dan khususnya komitmen yang diatur dalam Deklarasi Komitmen ini,” bunyi Deklarasi Jeddah.

SAF dan RSF setuju untuk memprioritaskan diskusi untuk mencapai gencatan senjata jangka pendek untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan darurat dan pemulihan layanan penting.

Kedua pihak akan mengumumkan komitmen mereka untuk menjadwalkan diskusi yang diperluas berikutnya untuk mencapai penghentian permusuhan secara permanen.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Perang Saudara di Sudan

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas