Pasukan Rusia Mundur ke Utara Bakhmut setelah Ukraina Luncurkan Serangan
Pasukan Rusia mundur ke utara Bakhmut pada Jumat (12/5/2023), setelah Ukraina luncurkan serangan dengan kekuatan 1.000 pasukan dan 40 tank.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengakui pasukannya telah mundur ke utara Bakhmut pada Jumat (12/5/2023).
Kemunduran ini menyusul laporan terbaru soal kemajuan Ukraina di sekitar Bakhmut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan Ukraina telah melancarkan serangan di utara Bakhmut dengan lebih dari 1.000 tentara dan hingga 40 tank.
Skala ini, yang jika dikonfirmasi akan menjadi serangan Ukraina terbesar sejak November 2022.
Rusia telah memukul mundur 26 serangan dari Ukraina.
Namun, pasukan Rusia di satu daerah telah mundur untuk berkumpul kembali di posisi yang lebih menguntungkan di dekat waduk Berkhivka di barat laut Bakhmut.
Baca juga: Bela Rusia, Erdogan Kecam Kilicdaroglu yang Tuduh Kremlin Ikut Campur Pemilu Turki 2023
Pada Kamis (11/5/2023), pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin mengatakan serangan balasan Ukraina telah dimulai di Bakhmut, dikutip dari CNBC.
Menanggapi pertanyaan media Rusia tentang antisipasi serangan balik Ukraina, Yevgeny Prigozhin mengatakan operasi Ukraina sebagian berhasil.
Satu hari kemudian, Jumat (12/5/2023), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu unuk memulai serangan balasan.
Ukraina, kata Presiden Zelensky, masih menunggu senjata berat dari mitra Baratnya.
Namun, Yevgeny Prigozhin mengatakan pernyataan Presiden Zelensky hanyalah menipu.
Pada awal pekan ini, Yevgeny Prigozhin menuduh pasukan Rusia melarikan diri dari pinggiran barat daya Bakhmut.
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev: Nasib Zelenskyy akan Berakhir Sama Seperti Hitler
Ukraina Klaim Maju 2 Kilometer di Bakhmut
Pada Kamis (11/5/2023), Ukraina mengatakan pasukannya menerobos formasi Rusia yang maju di barat laut Bakhmut.