Pejabat Rusia di Donetsk Sebut Pasukan Ukraina Aktif di Garis Depan untuk Pengintaian
Pejabat Rusia di Donetsk, Denis Pushilin mengatakan tentara Ukraina aktif di garis depan untuk pengintaian. Ia mengatakan situasinya masih terkendali.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina dikabarkan telah aktif di sepanjang garis depan.
Namun, ini belum merupakan serangan balasan dan situasinya masih terkendali.
Hal ini disampaikan oleh Denis Pushilin, penjabat kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) pada Senin (15/5/2023).
"Kami melihat aktivasi nyata di sepanjang garis kontak. Ini belum merupakan serangan balasan yang banyak dibicarakan. Kami melihat bahwa musuh mencoba menyelidiki posisi kami, mencoba melakukan pengintaian di beberapa area," kata Denis Pushilin kepada penyiar Rusia, dikutip dari Sputnik.
Ia mencatat, secara umum situasinya terkendali.
Ketika berbicara tentang situasi di Artemovsk (Bakhmut), Denis Pushilin mengatakan pasti ada peningkatan mutlak.
Ia yakin pasukan Rusia maju dan membawa pembebasan kota.
Baca juga: Rusia: Ukraina Pakai 2 Rudal Storm Shadow dari Inggris untuk Serang Lugansk Hari Ini
Ukraina Meningkatkan Aktivitas di Beberapa Titik
Laporan ini sedikit berbeda dengan keterangan militer Ukraina.
Komandan unit komando Akhmat dan Wakil Komandan Korps Angkatan Darat ke-2, Apty Alaudinov, mengatakan pada Sabtu (13/5/2023), pasukan Ukraina meningkatkan aktivitas hanya di beberapa sektor garis pertempuran.
“Unit-unit Ukraina menjadi aktif tidak di sepanjang garis pertempuran, hanya di bagian-bagian tertentu dan situasinya masih belum berubah secara signifikan,” kata Apty Alaudinov kepada TASS.
"Situasi sepenuhnya terkendali di sektor kami," tambahnya.
Sebelumnya, penasihat Penjabat Kepala DPR Denis Pushilin, Yan Gagin melaporkan unit-unit Ukraina menjadi lebih aktif di sepanjang garis pertempuran.
Baca juga: Zelensky Temui Rishi Sunak, Inggris Janjikan Ratusan Drone Jarak Jauh ke Ukraina
Ukraina saat ini sedang mempersiapkan serangan balasan ke Rusia.
Presiden Zelensky telah melakukan perjalanan ke berbagai mitra Eropanya untuk mendapatkan dukungan militer.
Selain mencari bantuan senjata lebih lanjut untuk membantu negaranya menangkis invasi Rusia, ia juga mencari dana untuk membangun kembali Ukraina.
Ia memastikan, bantuan militer itu akan digunakan untuk membebaskan wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Zelensky mengatakan pasukan Ukraina tidak akan menyerang ke dalam wilayah Rusia.
“Kami tidak punya waktu atau kekuatan (untuk menyerang Rusia),” katanya, dikutip dari AP News.
“Kami juga tidak memiliki senjata cadangan, yang dapat digunakan untuk melakukan ini,” lanjutnya.
“Kami sedang mempersiapkan serangan balik untuk wilayah yang diduduki secara ilegal berdasarkan perbatasan sah yang ditetapkan secara konstitusional, yang diakui secara internasional,” kata Zelensky.
Di antara wilayah yang masih diduduki oleh Rusia adalah semenanjung Krimea dan bagian timur Ukraina, dengan sebagian besar penduduk berbahasa Rusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina