Persiapan KTT G7, PM Jepang Fumio Kishida Tekankan China dan Rusia Jangan Ubah Status Quo Sepihak
PM Jepang Fumio Kishida menekankan kepada China dan Rusia agar jangan melakukan perubahan status quo secara sepihak untuk yang terkait dengan hukum
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - PM Jepang Fumio Kishida menekankan kepada China dan Rusia agar jangan melakukan perubahan status quo secara sepihak untuk yang terkait dengan hukum internasional.
"Kami tidak akan mengizinkan perubahan sepihak pada status quo melalui kekuatan dan kami akan menjunjung tinggi tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum yang ada. Hal ini kami tujukan khususnya kepada China dan Rusia," ungkapnya kemarin (15/5/2023).
Menurutnya lagi, G7 Hiroshima harus menjadi tempat diskusi tentang isu-isu global seperti krisis energi dan pangan, dengan kerja sama yang luas dari komunitas internasional, termasuk Global South (merujuk pada negara-negara berkembang).
"Saya ingin menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mengirim pesan ke komunitas internasional bahwa kami tidak akan membiarkan China dan Rusia mengubah status quo secara sepihak."
Mengingat ancaman nuklir Rusia dan pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara, PM Kishida menekankan, "Saya ingin meningkatkan momentum di KTT untuk membawa kenyataan pahit agar bisa lebih dekat ke cita-cita perdamaian nantinya. Saya ingin mengirim pesan yang kuat saat KTT G7 tersebut."
Mengenai pembuatan aturan internasional untuk penggunaan AI generatif (kecerdasan buatan) dan pembuatan kerangka kerja untuk distribusi informasi internasional, PM Kishida sangat mendukungnya.
"Saya ingin mencapai kesepakatan di tingkat puncak dan meluncurkan 'Proses AI Hiroshima' secepat mungkin."
PM Kishida juga menyampaikan kesediaannya untuk mengirimkan pesan demi terwujudnya "dunia yang bebas senjata nuklir".
"Proses AI Hiroshima" mengacu pada negosiasi tingkat menteri yang bertujuan untuk menciptakan aturan internasional untuk penggunaan AI generatif yang diusulkan oleh perdana menteri di KTT, yang bertujuan untuk mencapai kesimpulan dalam tahun ini.
Perdana Menteri Abe menunjukkan bahwa AI generatif yang diwakili oleh layanan AI interaktif "Chat GPT" "memiliki potensi dan risiko untuk mengubah ekonomi, industri, dan masyarakat dari awal."
"Sebagai ketua (KTT), saya ingin memimpin diskusi tentang kemungkinan memanfaatkan AI generatif secara bertanggung jawab dan menunjukkan jalan ke depan," katanya lagi.
Sementara Badan Kepolisian Nasional mengumumkan pada tanggal 16 Mei 2023 bahwa sekitar 24.000 personel keamanan akan bertugas untuk KTT G7, yang akan diadakan di Hiroshima dari tanggal 19 hingga 21.
Jumlah tersebut akan lebih besar dari KTT Ise-Shima 2016 (sekitar 23.000 orang) yang diadakan di Jepang terakhir kali.