Kebakaran Hostel di Selandia Baru Tewaskan 6 Orang, Penghuni Harus Memilih: Lompat atau Terbakar
Setidaknya 6 orang tewas dalam insiden kebakaran di sebuah hostel di Selandia Baru. Penghuni dipaksa memilih antara lompat dari jendela atau terbakar.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
"Ini adalah mimpi terburuk bagi kami... belasungkawa tulus saya sampaikan kepada orang-orang terkasih dari mereka yang kehilangan nyawa."
Wakil komandan nasional FENZ Brendan Nally mengatakan banyak penghuni hostel tidak memiliki jalur keluar yang jelas dari gedung tersebut.
"Mereka mengalami kesulitan untuk keluar, dan sayangnya dan tragisnya beberapa tidak bisa keluar," katanya, menurut Radio Selandia Baru.
Hingga Selasa malam waktu setempat, 52 orang telah dibawa keluar dari gedung dan lima telah diselamatkan dari atap, sementara 11 lainnya belum ditemukan.
Korban selamat dirawat di rumah sakit sementara mereka yang kehilangan tempat tinggal mereka, dirawat oleh lembaga setempat.
Kesaksian Penghuni Hostel
Seorang penghuni hostel mengatakan kepada outlet media Selandia Baru 1Newz bahwa beberapa penghuni berusia 80 atau 90 tahun, dan dia khawatir apakah mereka berhasil keluar.
"Saya mengambil topi dan kemudian mulai merangkak," kata pria yang meminta untuk disebutkan namanya hanya sebagai Chris.
"Bagi saya, itu sulit, hanya dengan jarak yang kecil - itu adalah sebuah perjuangan."
Tala Sili, juga seorang penghuni, mengatakan kepada outlet berita RNZ bahwa dia melihat asap mengepul di bawah pintunya.
Ketika ia membuka pintu, ia melihat lorong sudah gelap gulita.
"Saya berada di lantai atas dan saya tidak bisa melewati lorong karena terlalu banyak asap, jadi saya melompat keluar jendela," kata Sili.
“Itu menakutkan, sangat menakutkan, tapi saya tahu saya harus melompat keluar jendela atau terbakar di dalam gedung.”
Sili mengatakan dirinya jatuh ke atap dua lantai di bawah.