Kebakaran Hostel di Selandia Baru Tewaskan 6 Orang, Penghuni Harus Memilih: Lompat atau Terbakar
Setidaknya 6 orang tewas dalam insiden kebakaran di sebuah hostel di Selandia Baru. Penghuni dipaksa memilih antara lompat dari jendela atau terbakar.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Penghuni lain mengatakan kepada Radio Selandia Baru bahwa alarm kebakaran sering berbunyi tanpa penjelasan, yang pada akhirnya sebagian besar diabaikan oleh penghuni.
Namun pada Selasa pagi, kata mereka, tidak ada alarm yang berbunyi.
Perdana Menteri Chris Hipkins mengatakan jumlah korban sangat banyak mengingat populasi Wellington yang relatif kecil yaitu 212.000 jiwa.
"Ini adalah peristiwa besar. Kami belum pernah melihat sesuatu dalam skala ini belakangan ini," katanya.
"Wellington adalah komunitas kecil dan... komunitas yang sangat erat."
"Orang-orang akan merasakannya hari ini."
Ia mengatakan kepada wartawan berita bahwa investigasi akan dilakukan tetapi fokus saat ini tetap pada "menangani situasi."
“Ini adalah tragedi mutlak. Ini adalah situasi yang mengerikan," katanya kepada wartawan.
“Seiring waktu, tentunya akan ada sejumlah investigasi tentang apa yang terjadi dan mengapa itu terjadi."
"Tapi untuk saat ini, fokusnya jelas harus menghadapi situasi ini.”
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah berbicara dengan rekannya dari Selandia Baru dan menawarkan bantuan Australia.
"Ini adalah tragedi kemanusiaan yang mengerikan," kata Albanese.
“Saya menyatakan belasungkawa saya atas nama Australia kepada teman-teman kami di Selandia Baru pada saat yang sangat sulit ini.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)