Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky: Kehancuran Bakhmut di Ukraina seperti Hiroshima setelah Pemboman Nuklir

Presiden Zelensky mengatakan kehancuran kota Bakhmut di Ukraina seperti kota Hiroshima di Jepang setelah pemboman nuklir pada Perang Dunia II.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
zoom-in Zelensky: Kehancuran Bakhmut di Ukraina seperti Hiroshima setelah Pemboman Nuklir
Ukrainian Presidential Press Office
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan menuju Memorial Park di Hiroshima, Jepang pada Minggu (21/5/2023) di sela-sela KTT G7. Zelensky mengatakan kehancuran Kota Bakhmut mengingatkannya pada kehancuran Hiroshima setelah dijatuhi bom atom oleh AS di Perang Dunia II. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang, pada Minggu (21/5/2023).

Ia mengatakan, perang di Bakhmut mengingatkannya pada akibat dari pemboman nuklir AS di Hiroshima.

Dalam kunjungan itu, Presiden Zelensky di dampingi oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

“Foto-foto Hiroshima mengingatkan saya pada Bakhmut,” kata Zelensky, yang sebelumnya mengatakan Kota Bakhmut sudah hancur total, dikutip dari RT.

Presiden Zelensky dan PM Fumio Kishida meletakkan karangan bunga di tugu peringatan para korban bom atom di Hiroshima selama kunjungannya.

Tugu peringatan dibuat dalam bentuk lengkungan batu dengan gaya figur tanah liat haniwa Jepang kuno.

Baca juga: Perang dengan Ukraina Masih Berlanjut, Rusia Klaim Kuasai Kota Bakhmut

Tugu peringatan itu berisi batu nisan simbolis dan daftar semua orang yang meninggal akibat ledakan atom pada 6 Agustus 1945.

BERITA REKOMENDASI

Di atas tugu itu tertulis kata-kata, "Beristirahatlah dengan tenang! Kami tidak akan mengulangi kesalahan ini!"

Pemboman Hiroshima

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berdiri di depan tugu peringatan di kompleks Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang saat KTT G7 pada Minggu (21/5/2023). Zelensky dan Fumio Kishida meletakkan karangan bunga di depan tugu peringatan para korban bom atom.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berdiri di depan tugu peringatan di kompleks Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang saat KTT G7 pada Minggu (21/5/2023). Zelensky dan Fumio Kishida meletakkan karangan bunga di depan tugu peringatan para korban bom atom. (Ukrainian Presidential Press Office)

Pengeboman nuklir AS di Hiroshima menewaskan antara 90.000-166.000 warga sipil dalam periode empat bulan setelah ledakan.

Departemen Energi AS memperkirakan, setelah lima tahun mungkin ada lebih dari 200.000 korban jiwa akibat ledakan nuklir itu, dikutip dari Nuclear Museum.

Sementara itu, pemerintah Jepang memperkirakan 237.000 orang tewas secara langsung atau tidak langsung akibat efek dari bom nuklir, termasuk luka bakar, penyakit radiasi, dan kanker.

Ledakan itu juga menewaskan sekitar 20.000 personel militer Jepang.

Kubah Genbaku terlihat di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang, pada 21 Mei 2023.
Kubah Genbaku terlihat di Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima di Hiroshima, Jepang, pada 21 Mei 2023. (Ukrainian Presidential Press Office)

Baca juga: KTT G7, Presiden Jokowi Minta Pemimpin Negara Lakukan Revolusi dan Hentikan Perang

Bom nuklir 'Little Boy' yang dijatuhkan di Hiroshima menggunakan nama sandi Operation Centerboard I, yang disetujui oleh Curtis LeMay pada 6 Agustus 1945 pagi waktu setempat.

Pesawat B-29 yang membawa "Little Boy" dari Pulau Tinian di Pasifik barat ke Hiroshima dikenal sebagai "Enola Gay", diambil dari nama ibu pilot Paul Tibbets.

Bersama Tibbets, kopilot Robert Lewis, pengebom Tom Ferebee, navigator Theodore Van Kirk, dan penembak ekor Robert Caron termasuk di antara yang lainnya di kapal Enola Gay.

Kerusakan di Hiroshima setelah bom atom 6 Agustus 1945. Beberapa bangunan masih berdiri, dan beberapa tiang telepon dan listrik masih utuh. Foto ini diambil pada bulan Maret 1946.
Kerusakan di Hiroshima setelah bom atom 6 Agustus 1945. Beberapa bangunan masih berdiri, dan beberapa tiang telepon dan listrik masih utuh. Foto ini diambil pada bulan Maret 1946. (Arsip Nasional AS)

Little Boy meledak sekitar 580 meter di atas kota Hiroshima, di atas Klinik Bedah Shima, dan menghancurkan segalanya dalam radius sekitar 1,6 kilometer.

Ledakan nuklir itu juga menyebabkan kebakaran besar yang melanda 11 kilometer persegi.

Menurut pejabat Jepang, hampir 70 persen bangunan kota hancur.

Bangunan ini dibangun pada tahun 1915 sebagai Balai Pameran Komersial Prefektur Hiroshima. Pada tahun 1921, namanya diubah menjadi Balai Pameran Produk Prefektur Hiroshima dan lagi pada tahun 1933 menjadi Balai Promosi Industri. Bom atom membunuh semua orang di gedung itu. Karena bom tersebut meledak hampir di atas kepala, ia mempertahankan ciri khas yang membuatnya diberi nama
Bangunan ini dibangun pada tahun 1915 sebagai Balai Pameran Komersial Prefektur Hiroshima. Pada tahun 1921, namanya diubah menjadi Balai Pameran Produk Prefektur Hiroshima dan lagi pada tahun 1933 menjadi Balai Promosi Industri. Bom atom membunuh semua orang di gedung itu. Karena bom tersebut meledak hampir di atas kepala, ia mempertahankan ciri khas yang membuatnya diberi nama "A-bomb Dome" setelah perang. Bangunan ini rusak setelah terkena ledakan bom nuklir 'Little Boy' yang dijatuhkan oleh AS di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. (Arsip Nasional AS)

Baca juga: Joe Biden: Jet F-16 Tak Bisa Bantu Ukraina di Bakhmut, Ada Banyak Senjata Lain

Kota Bakhmut Hancur

Presiden Zelensky mengatakan kerusakan di Kota Bakhmut, Ukraina mengingatkannya pada Kota Hiroshima yang hancur setelah ledakan bom nuklir di Perang Dunia II pada tahun 1945.

Kota Artyomovsk atau Kota Bakhmut di Ukraina telah menjadi tempat pertempuran sengit selama sekitar delapan bulan saat pasukan Rusia secara bertahap mendorong pasukan Ukraina keluar.

Kota berukuran sekitar 41,6 kilometer persegi itu sebagian besar hancur dalam proses tersebut.

Pada 2017, total populasi Kota Bakhmut berjumlah lebih dari 71.000 orang, dikutip dari RT.

Seorang wanita membuat catatan dan menggunakan smartphone-nya saat dia duduk di halaman rumah di kota Chasiv Yar, dekat Bakhmut, pada 24 Maret 2023.
Seorang wanita membuat catatan dan menggunakan smartphone-nya saat dia duduk di halaman rumah di kota Chasiv Yar, dekat Bakhmut, pada 24 Maret 2023. (Aris Messinis / AFP)

Sebagian besar penduduk Bakhmut dievakuasi sebelum pertempuran dimulai atau sebelum pertempuran.

Namun, menurut Komite Palang Merah Internasional, sekitar 10.000 orang masih tinggal di kota itu pada akhir Maret 2023.

Ukraina juga menyatakan pertempuran untuk Artyomovsk merenggut nyawa sekitar 4.000 warga sipil.

Rusia tidak mengomentari perkiraan ini.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas