16 Warga Pakistan akan Diadili di Pengadilan Militer atas Kerusuhan saat Demo Bela Imran Khan
16 warga Pakistan akan diadili di Pengadilan Militer Pakistan atas kerusuhan saat demo membela Imran Khan yang ditangkap pada 9 Mei 2023.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 16 warga sipil Pakistan yang diduga terlibat dalam penyerangan terhadap fasilitas militer, akan diadili di Pengadilan Militer.
Mereka sebelumnya ditahan di sebuah pengadilan di Kota Lahore, Pakistan.
Pihak militer mengatakan, pengadilan Lahore menyerahkan 16 tersangka kepada Pengadilan Militer Pakistan pada Kamis (25/5/2023).
Mereka dinilai telah melakukan kerusuhan dan penyerangan terhadap militer selama demonstrasi atas penangkapan mantan Perdana Menteri Imran Khan.
Imran Khan ditangkap pada 9 Mei 2023 atas kasus Al Qadir Trust.
Pendukungnya mengamuk di kota-kota, membakar gedung, memblokir jalan, dan bentrok dengan polisi di luar instalasi militer selama kerusuhan.
Sembilan orang tewas akibat kerusuhan itu, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Imran Khan Jalani Interogasi 4 Jam di Kantor Biro Akuntabilitas Pakistan soal Kasus Al Qadir Trust
Ribuan orang yang mendukung Imran Khan, turun ke jalan dalam aksi demo selama penangkapannya.
"Satu dari 16 tersangka adalah anggota partai politik Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), dan telah dipilih oleh Imran Khan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan provinsi berikutnya," kata Azhar Siddique, anggota senior tim hukum Khan, dikutip dari Reuters.
"Ke-16 orang itu akan diperiksa militer dan diadili di pengadilan militer," ujarnya.
Setelah kerusuhan selama tiga hari, Imran Khan dibebaskan dari tahanan setelah Mahkamah Agung menyatakan penangkapan itu ilegal.
Baca juga: Imran Khan Tuduh Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Berniat Cegah Dirinya Kembali Berkuasa
Ribuan Orang Ditangkap selama Demo
Sementara, PTI mengatakan lebih dari 10.000 orang telah ditangkap dan dipenjara sebagai bagian dari tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemerintah Pakistan mengatakan telah menangkap lebih dari 4.000 orang yang terlibat dalam kerusuhan dan vandalisme.