Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Kelompok Pro-Ukraina di Balik Serangan di Belgorod Rusia: RVC dan Freedom of Russia Legion

Serangan di wilayah Rusia tak hanya memicu pertanyaan seputar pertahanan Kremlin, tapi apakah Ukraina mencoba masuk lebih dalam ke Rusia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in 2 Kelompok Pro-Ukraina di Balik Serangan di Belgorod Rusia: RVC dan Freedom of Russia Legion
SERGEY BOBOK / AFP
Pendiri Russian Volunteer Corps atau RVC, Denis Kapustin (tengah), yang dikenal sebagai "Rex Putih", di perbatasan Rusia, pada 24 Mei 2023, di tengah Rusia invasi militer ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan oleh kelompok pro-Ukraina terjadi di dalam wilayah Rusia, salah satunya di daerah perbatasan Belgorod.

Rusia menyalahkan Kyiv atas serangan itu.

Tetapi pemerintah Ukraina mengaku tidak tahu menahu.

Dua kelompok militan akhirnya muncul dan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Tetapi sebenernya siapa mereka?

Mengutip NBC News, dua kelompok yang mengaku sebagai orang Rusia yang berperang atas nama Ukraina mengatakan mereka lah yang melakukan serangan itu.

Baca juga: Penduduk Rusia yang kabur dari Belgorod diminta untuk “pergi jauh-jauh“

Keduanya menggambarkan diri mereka sebagai pembangkang Rusia dan memiliki anggota yang mendukung pandangan nasionalis kulit putih.

BERITA REKOMENDASI

Russian Volunteer Corps atau RVC, mengatakan kelompok mereka terdiri dari orang-orang Rusia yang bertempur di pihak Ukraina dan melawan pemerintah Putin.

Kelompok tersebut menjadi berita utama pada bulan Maret, ketika mengaku berada di balik serangan kecil di wilayah Bryansk.

Komandannya, Denis Kapustin, yang juga menggunakan nama belakang Nikitin, adalah seorang nasionalis kulit putih dan mantan hooligan sepak bola yang berpandangan neo-Nazi.

Denis Kapustin terdaftar dalam daftar buronan federal Rusia dan daftar ekstremis dan terorisnya.

Liga Anti-Fitnah yang berbasis di AS menyebut Kapustin sebagai "seorang neo-Nazi Rusia yang tinggal di Jerman selama bertahun-tahun".

Dia menggunakan tanda panggilan "White Rex" dan dilaporkan mendirikan merek pakaian dengan nama yang sama yang populer di kalangan neo-Nazi Rusia.

Saluran RVC di aplikasi perpesanan Telegram memiliki lebih dari 110.000 pengikut dan telah membagikan foto-foto yang dikatakan sebagai pejuang kelompok itu di garis depan perang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas