Mendag Zulhas Bertemu Menteri Perdagangan Kanada, Bahas Percepatan Perundingan ICA–CEPA
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengajak Kanada untuk bersama-sama meningkatkan komitmen untuk mempercepat terselesaikannya perundingan perset
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengajak Kanada untuk bersama-sama meningkatkan komitmen untuk mempercepat terselesaikannya perundingan persetujuan kerja sama ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Kanada (ICA–CEPA).
Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Menteri Perdagangan Internasional, Promosi Ekspor, Usaha Kecil, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng, Kamis (25/5/2023) di Detroit, Amerika Serikat (AS).
“Saya optimistis upaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia dan Kanada salah satunya dapat dicapai melalui Indonesia–Canada CEPA. Indonesia dan Kanada melakukan diskusi yang konstruktif dan signifikan dalam pembahasan teks perjanjian,” kata Zulhas, seperti dikutip Minggu (28/5/2023).
Adapun, pertemuan bilateral tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dari Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade/APEC MRT), 25–26 Mei 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Kanada sepakat bahwa IA—CEPA dapat segera selesai dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian kedua negara.
Indonesia dan Kanada telah menyelesaikan perundingan putaran keempat ICA—CEPA pada 20–24 Februari 2023 di Bandung.
Kedua negara pun saat ini bersiap untuk menyelenggarakan putaran kelima perundingan ICA–CEPA pada akhir Mei 2023 di Ottawa, Kanada.
Sementara itu, Menteri Mary Ng menyampaikan bahwa Kanada mendorong agar rekognisi sertifikasi halal dengan Indonesia dapat segera diselesaikan.
Mendag Zulkifli Hasan mengatakan akan mendorong proses sertifikasi halal dan meminta akses produk pertanian Indonesia ke Kanada.
Menteri Mary Ng pun mengucapkan selamat atas keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah G20 pada 2022 lalu.
Kanada juga meminta dukungan Indonesia untuk Kerangka Kerja Kesejahteraan Ekonomi Indo-Pasifik (Indo-Pacific EconomicFrameworkforProsperity/IPEF).
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki kebijakan hilirisasi di sektor pertambangan.
Menteri Mary Ng menanggapi bahwa Kanada merupakan salah satu negara terdepan di dunia di bidang pertambangan.
Dengan sektor pertambangan yang mengedepankan aspek inovasi, keberlanjutan, dan rantai pasok global, Menteri Mary optimistis Indonesia dan Kanada dapat menjalin kerja sama hilirisasi produk pertambangan yang bernilai tambah.
Baca juga: Dubes Kanada untuk Perempuan dan Perdamaian ke Jakarta untuk Keterlibatan di Indonesia dan ASEAN
Sekilas Perdagangan Indonesia–Kanada
Pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 4,27 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia sebesar USD 1,27 miliar dan impor USD 2,99 miliar.
Kanada juga merupakan negara tujuan ekspor ke-30 dan asal impor ke-14 bagi Indonesia.
Sementara itu, pada Januari–Maret 2023, total perdagangan kedua negara mencapai USD 971 juta atau naik 3,02 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada 2022, komoditas ekspor utama Indonesia ke Kanada antara lain karet alam, alas kaki kulit, alas kaki bahan kain, jaket, dan kertas.
Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada antara lain pupuk mineral, gandum dan meslin, serbuk kayu kimia, kedelai, dan serbuk kayu semikimia.