Alasan Penumpang Asiana Airlines Buka Pintu Pesawat Sebelum Mendarat: Stres Hilang Pekerjaan
Penumpang Asiana Airlines mengaku membuka pintu darurat lantaran stres kehilangan pekerjaan. Akibat insiden ini, 9 penumpang dirawat di rumah sakit.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Penumpang penerbangan Asiana Airlines bernama Lee (33) memberikan pengakuan kepada kepolisian terkait alasan dirinya membuka pintu pesawat sebelum mendarat di Daegu, Korea Selatan pada Jumat (26/5/2023) waktu setempat.
Dikutip dari BBC, alasan dirinya membuka pintu pesawat sebelum mendarat lantaran merasa tidak nyaman dan ingin segera keluar.
Selain itu, ia juga mengaku tengah stres usai kehilangan pekerjaannya sebelumnya.
"Dia dalam kondisi gangguan mental sekarang dan kalap. Kita tidak dapat melakukan investigasi kepadanya lantaran kondisi yang dialaminya," kata polisi.
Disisi lain dalam pemeriksaan yang dilakukan, polisi mengungkapkan pelaku tidak dalam keadaan mabuk saat melakukan aksinya.
Sebagai informasi, pesawat Asiana Airlines dengan model Airbus A321-200 jet melakukan penerbangan dari Pulau Jeju pada Jumat (26/5/2023) pukul 11:45 waktu setempat.
Setelah melakukan penerbangan selama satu jam, Lee justru membuka pintu darurat ketika pesawat masih di ketinggian 250 meter dari daratan.
Insiden tersebut pun direkam oleh penumpang lain dan viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, pintu darurat terbuka dari sisi kiri pesawat sehingga membuat angin masuk ke dalam.
Berdasarkan keterangan saksi, pramugari tidak dapat mencegah penumpang tersebut lantaran pesawat tengah bersiap untuk mendarat.
Para penumpang mengatakan Lee mencoba untuk melompat dari pesawat setelah membuka pintu darurat tersebut.
"Saat insiden terjadi sangat kacau dan para penumpang yang dekat dengan pintu tampak pingsan satu per satu."
"Sedangkan pramugari memanggil dokter dari pesawat melalui siaran," kata salah satu penumpang yang berusia 44 tahun.
"Saya pikir pesawat akan meledak. Saya berpikir pula bahwa saya akan mati," sambungnya.