Penumpang Air New Zealand Wajib Timbang Berat Badan sebelum Naik Pesawat
Penumpang Air New Zealand wajib timbang berat badan sebelum naik pesawat di rute penerbangan tertenu. Maskapai juga menimbang barang bawaan penumpang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Maskapai Air New Zealand di Selandia Baru memberlakukan program penimbangan berat badan bagi penumpang di beberapa rute penerbangan.
Penumpang yang akan terbang melalui Bandara Internasional Auckland wajib menimbang berat badannnya.
Program ini berlaku di beberapa rute penerbangan mulai 29 Mei hingga 2 Juli 2023.
"Kami menimbang semua yang ada di pesawat, mulai dari kargo hingga makanan di dalam pesawat, hingga barang di bagasi," kata Alastair James, spesialis peningkatan kontrol muatan maskapai dalam sebuah pernyataan.
“Untuk pelanggan, kru, dan tas kabin, kami menggunakan bobot rata-rata, yang kami dapatkan dari melakukan survei ini,” lanjutnya, dikutip dari CNN Internasional.
Baca juga: KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air jika Tak Ada Diskusi Kemerdekaan Papua, Selandia Baru Beri Respons
Penumpang akan diminta untuk berdiri di atas timbangan digital saat check-in sebelum melakukan penerbangan.
Penimbangan berat badan ini tidak akan menunda penerbangan apapun.
Informasi tentang berat badan mereka kemudian akan dikirimkan ke pusat data survei, tapi tidak ditampilkan di layar timbangan.
“Kami tahu menginjak timbangan bisa jadi menakutkan. Kami ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa tidak ada tampilan yang terlihat di mana pun. Tidak ada yang bisa melihat berat badan Anda, bahkan kami pun tidak,” kata James, dikutip dari 9News Australia.
Maskapai Air New Zealand juga akan menempatkan barang bawaan mereka pada timbangan lain yang identik untuk penimbangan terpisah.
Alasan Penumpang Perlu Timbang Berat Badan
Baca juga: Kebun Binatang Miami AS Minta Maaf ke Selandia Baru atas Kesalahan Penanganan Burung Kiwi
James juga mengungkapkan alasan Air New Zealand meminta penumpang untuk menimbang berat badan sebelum melakukan penerbangan.
"Untuk alasan keselamatan, kami perlu mengetahui berat semua barang di dalam pesawat. Untuk penumpang, awak, dan tas jinjing, kami menggunakan berat rata-rata yang kami dapatkan setiap lima tahun melalui survei ini," kata James.
Langkah itu sesuai dengan peraturan Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru yang mengatur operasi pesawat.