Arkeolog Temukan Bunker Unit 731 Jepang, Lokasi Eksperimen Manusia di Perang Dunia II
Arkeolog China temukan bunker Unit 731 Jepang, fasilitas penelitian untuk melakukan eksperimen manusia di Perang Dunia II, terutama tawanan perang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Fasilitas bawah tanah itu digunakan untuk melakukan tes dan eksperimen pada subjek manusia.
Lebih dari 12.000 pria, anak-anak, dan wanita meninggal dunia karena eksperimen sadis yang dilakukan oleh Unit 731.
Mereka disuntik dengan darah hewan yang sakit dan dibedah tanpa anestesi.
Ilmuwan dalam Unit 731 mengembangkan cara untuk mempersenjatai penyakit pes, antraks, kolera, dan demam tifoid.
Catatan sejarah menunjukkan eksperimen Unit 731 di situs Anda termasuk menginfeksi tahanan dengan penyakit mematikan.
Mereka juga menguji senjata biologis baru.
Baca juga: Peringatan 77 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II, Kaisar Jepang Kembali Ungkap Penyesalan Mendalam
Beberapa studi paling mengerikan dilakukan di bunker bawah tanah yang dirancang untuk menahan dan mengendalikan penyebaran agen infeksius, dikutip dari The Sun.
Eksperimen lainnya, yaitu menempatkan manusia di ruang bertekanan sampai bola mata mereka pecah.
Selain eksperimen terhadap manusia, fasilitas bawah tanah atau bunker itu juga digunakan untuk menguji granat, bom bakteri, penyembur api, dan senjata kimia.
Kutu yang terinfeksi wabah yang dibiakkan di laboratorium Unit 731 juga tersebar di kota-kota China melalui pesawat yang terbang rendah.
Kutu-kutu itu menyebabkan wabah penyakit mematikan yang memusnahkan ratusan ribu warga sipil.
Baca juga: Sejarah Nuklir: AS Gunakan Nuklir saat Perang Dunia II, Uni Soviet Saingi Persenjataan Nuklir
Sakaki Hayao, mantan komandan Unit 731 cabang Lin Kou, mengenang melihat orang-orang diikat ke tiang kayu dan terkena antraks melalui bom berisi bakteri.
Hal itu sampaikan dalam kesaksiannya di pengadilan militer khusus Shenyang pada tahun 1956.
Lokasi bunker itu masih menjadi misteri hingga sekarang.
Setelah Jepang menyerah pada AS pada tahun 1945, AS menutupi bukti eksperimen mengerikan di bunker itu dengan syarat Jepang menyerahkan hasil penelitian itu pada AS.
Sebagian besar informasi ini kemudian dipindahkan ke Fort Detrick di Maryland yang merupakan pusat program senjata biologi Perang Dingin AS antara tahun 1943 dan 1969.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Unit 731