Polisi Italia Temukan Ribuan Artefak Curian, 21 Tersangka Diamankan
Ribuan artefak bernilai sejarah dan keuangan, ditemukan di Italia setelah operasi besar-besaran, lapor pihak berwenang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Ribuan artefak bernilai sejarah dan keuangan, ditemukan di Italia setelah operasi besar-besaran, lapor pihak berwenang.
Selama operasi tersebur, barang-barang yang diambil dari makam dan penggaloan arkeologi juga turut diamankan.
Dilansir CNN, operasi tersebut melibatkan ratusan petugas.
"Polisi Italia menangkap 21 dari 51 tersangka," jelas keterangan pihak berwajib pada konferensi pers di wilayah Puglia, Italia selatan, Rabu (31/5/2023).
"Mereka yang ditangkap sedang diselidiki karena "banyak penggalian ilegal, menerima (transaksi) barang curian dan pemasaran ilegal, secara nasional dan internasional, dari penemuan arkeologi yang sangat penting," kata Renato Nitti, kepala jaksa penuntut yang bertanggung jawab atas penyelidikan di Trani, Puglia, dalam sebuah pernyataan pers.
Apa yang ditemukan?
Pihak berwenang menemukan 3.586 keping “nilai sejarah, artistik, dan komersial yang tak ternilai” di Puglia, Basilicata, Campania, Abruzzo, Lazio, dan Trentino Alto Adige, kata Vincenzo Molinese.
Baca juga: Sebuah Galeri Seni di Sydney Mengembalikan Artefak Berusia Ratusan Tahun ke Nepal
Mereka juga menemukan 60 detektor logam dan benda lain yang konsisten dengan penggalian ilegal, termasuk paku logam panjang dan sekop.
Di kotamadya Lavis di Italia utara, ditemukan 1.679 koin arkeologi perunggu dan perak - dari Magna Graecia, permen Romawi dan Bizantium - yang berasal dari antara abad ke-4 SM dan abad ke-3 M.
Ratusan koin yang berasal dari zaman Kekaisaran Romawi ditemukan di kota Ciampino, dekat Roma.
Alat tenun pemberat, kawah berbentuk lonceng, kendi, cangkir, piring, vas miniatur, dan lampu minyak termasuk di antara barang berharga yang ditemukan di kota selatan Spinazzola.
Artefak yang ditemukan termasuk barang-barang yang diambil dari kuburan dan penggalian arkeologi.
Banyak artefak diambil oleh “tombaroli” – atau perampok kuburan – di Campania, Basilicata dan Puglia dan diperdagangkan di seluruh Italia dan internasional ke kolektor seni, kata pihak berwenang.
"Sebagian besar tidak didokumentasikan dan potongan yang belum pernah dilihat diambil langsung dari penggalian arkeologi yang belum dijelajahi," tambah pihak berwenang.