Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Tuding Rusia Telah Menerima Ratusan Drone Militer Buatan Iran untuk Serang Ukraina

AS menuding Rusia telah menerima ratusan unit drone militer Uncrewed Aerial Vehicles (UAV) untuk menghajar Ukraina.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in AS Tuding Rusia Telah Menerima Ratusan Drone Militer Buatan Iran untuk Serang Ukraina
Sergei SUPINSKY / AFP
Tim penyelamat bekerja di gedung perumahan bertingkat, sebagian hancur setelah serangan drone malam hari di Kyiv pada Selasa, 30 Mei 2023. Ukraina pada hari Selasa (30/5/2023) mengatakan telah menjatuhkan 29 dari 31 drone, terutama di atas Kyiv dan wilayah Kyiv dalam serangan terbaru Rusia - - yang ketiga di ibukota dalam 24 jam. (Sergei SUPINSKY / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat menyatakan kerjasama miloter Rusia dengan Iran kini makin mendalam. Kabar terbaru, Rusia telah menerima ratusan unit drone militer Uncrewed Aerial Vehicles (UAV) atau drone serang yang digunakannya Rusia untuk menghajar Ukraina.

“Rusia telah menggunakan drone Iran dalam beberapa pekan terakhir untuk menyerang Kyiv serta meneror penduduk Ukraina, dan kemitraan militer Rusia-Iran tampaknya semakin dalam,” kata John Kirby, juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Jumat (9/6/2023).

Kirby juga mengklaim telah menerima informasi bahwa Rusia berencana membangun pabrik pembuatan drone yang dapat beroperasi penuh awal tahun depan.

“Kami merilis citra satelit dari rencana lokasi pabrik pembuatan UAV ini di Zona Ekonomi Khusus Alabuga Rusia,” katanya.

Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat di kementerian pertahanan Iran karena telah memasok drone ke Rusia.

Di samping itu, seorang pejabat Gedung Putih mengindikasikan Iran telah mengirim beberapa ratus drone ke Rusia sejak Agustus tahun lalu.

Berita Rekomendasi

“Rusia telah menawarkan kerja sama pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Iran, termasuk pada rudal, elektronik, dan pertahanan udara,” ujar Kirby.

Baca juga: Gedung Kremlin Diserang Drone, Rusia Klaim Putin Tak Terluka Sedikitpun

“Ini adalah kemitraan pertahanan skala penuh yang berbahaya bagi Ukraina, tetangga Iran, dan komunitas internasional. Kami terus menggunakan semua alat yang kami miliki untuk mengekspos dan mengganggu kegiatan ini termasuk dengan membagikannya kepada public dan kami siap untuk berbuat lebih banyak,” imbuhnya.

Pelanggaran Resolusi DK PBB

Kirby mengatakan transfer drone merupakan pelanggaran terhadap peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat akan berusaha meminta pertanggungjawaban Iran dan Rusia.

"Kami akan terus menjatuhkan sanksi kepada aktor yang terlibat dalam transfer peralatan militer Iran ke Rusia untuk digunakan di Ukraina," kata Kirby.

Baca juga: Drone Rusia Rusak 5 Bangunan di Kyiv: Ukraina Bukan Bangun Pagi karena Jam Alarm, tapi Ledakan

Inggris, Prancis, Jerman, AS, dan Ukraina mengatakan pengiriman drone buatan Iran ke Rusia melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2015 yang mengabadikan kesepakatan nuklir Iran.

Di bawah resolusi PBB 2015, embargo senjata konvensional terhadap Iran diberlakukan hingga Oktober 2023.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas