AS Tuding Rusia Telah Menerima Ratusan Drone Militer Buatan Iran untuk Serang Ukraina
AS menuding Rusia telah menerima ratusan unit drone militer Uncrewed Aerial Vehicles (UAV) untuk menghajar Ukraina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat menyatakan kerjasama miloter Rusia dengan Iran kini makin mendalam. Kabar terbaru, Rusia telah menerima ratusan unit drone militer Uncrewed Aerial Vehicles (UAV) atau drone serang yang digunakannya Rusia untuk menghajar Ukraina.
“Rusia telah menggunakan drone Iran dalam beberapa pekan terakhir untuk menyerang Kyiv serta meneror penduduk Ukraina, dan kemitraan militer Rusia-Iran tampaknya semakin dalam,” kata John Kirby, juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Jumat (9/6/2023).
Kirby juga mengklaim telah menerima informasi bahwa Rusia berencana membangun pabrik pembuatan drone yang dapat beroperasi penuh awal tahun depan.
“Kami merilis citra satelit dari rencana lokasi pabrik pembuatan UAV ini di Zona Ekonomi Khusus Alabuga Rusia,” katanya.
Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat di kementerian pertahanan Iran karena telah memasok drone ke Rusia.
Di samping itu, seorang pejabat Gedung Putih mengindikasikan Iran telah mengirim beberapa ratus drone ke Rusia sejak Agustus tahun lalu.
“Rusia telah menawarkan kerja sama pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Iran, termasuk pada rudal, elektronik, dan pertahanan udara,” ujar Kirby.
Baca juga: Gedung Kremlin Diserang Drone, Rusia Klaim Putin Tak Terluka Sedikitpun
“Ini adalah kemitraan pertahanan skala penuh yang berbahaya bagi Ukraina, tetangga Iran, dan komunitas internasional. Kami terus menggunakan semua alat yang kami miliki untuk mengekspos dan mengganggu kegiatan ini termasuk dengan membagikannya kepada public dan kami siap untuk berbuat lebih banyak,” imbuhnya.
Pelanggaran Resolusi DK PBB
Kirby mengatakan transfer drone merupakan pelanggaran terhadap peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat akan berusaha meminta pertanggungjawaban Iran dan Rusia.
"Kami akan terus menjatuhkan sanksi kepada aktor yang terlibat dalam transfer peralatan militer Iran ke Rusia untuk digunakan di Ukraina," kata Kirby.
Baca juga: Drone Rusia Rusak 5 Bangunan di Kyiv: Ukraina Bukan Bangun Pagi karena Jam Alarm, tapi Ledakan
Inggris, Prancis, Jerman, AS, dan Ukraina mengatakan pengiriman drone buatan Iran ke Rusia melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 2015 yang mengabadikan kesepakatan nuklir Iran.
Di bawah resolusi PBB 2015, embargo senjata konvensional terhadap Iran diberlakukan hingga Oktober 2023.