Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Agenda di Balik Pertemuan AS-China: Perbaiki Hubungan hingga Pencegahan Perang

Amerika Serikat akhirnya melakukan pertemuan dengan China di tengah panasnya hubungan kedua negara. Ada beberapa agenda dalam pertemuan tersebut.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Agenda di Balik Pertemuan AS-China: Perbaiki Hubungan hingga Pencegahan Perang
LEAH MILLIS / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (latar belakang C) berjalan saat tiba untuk bertemu dengan Direktur Kantor Komisi Luar Negeri Pusat China Wang Yi (tidak ada dalam foto) di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing pada 19 Juni 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat akhirnya melakukan pertemuan dengan China.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken terbang ke China dalam misi untuk memperbaiki hubungan kedua negara.

Awalnya, pertemuan antara AS-China ini bakal terjadi lima bulan yang lalu, namun ada satu tragedi yang membuatnya tertunda.

Yakni adanya balon mata-mata China yang melintas di wilayah udara AS.

Dikutip dari BBC, Blinken akan bertemu dengan pejabat tinggi kebijakan luar negeri China.

Akan tetapi, belum diketahui apakah Blinken akan bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping.

Baca juga: Bertemu Bill Gates di Beijing, Xi Jinping Berharap Persahabatan AS dan China Berlanjut

Berikut beberapa agenda yang mungkin akan terjadi dalam pertemuan AS-China:

Berita Rekomendasi

1. Memperbaiki Hubungan

Pertama dan yang terpenting dalam kunjungan Blinken ke China adalah membangun kembali interaksi diplomatik dalam bentuk apa pun.

Bulan lalu ada pencairan awal ketika para pejabat senior AS bertemu di Wina, Austria.

Tetapi Blinken adalah pejabat administrasi Biden paling senior yang melakukan perjalanan ke China, dan itu menandai kunjungan pertama menteri luar negeri AS ke Beijing sejak Oktober 2018.

Masih dikutip dari BBC, Asisten Deputi Presiden dan Koordinator Urusan Indo-Pasifik, Kurt Campbell mengatakan, pertemuan kali ini menjadi saat yang tepat.

Baca juga: TikTok Akan Sebar Investasi Miliaran Dolar AS di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia

Hal tersebut dikarenakan untuk mengurangi risiko konflik yang terjadi saat ini.

"Kita tidak bisa membiarkan ketidaksepakatan yang mungkin memecah belah kita menghalangi kemajuan prioritas global yang mengharuskan kita semua untuk bekerja sama," kata Campbell dalam pengarahan sebelum perjalanan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas