Agenda di Balik Pertemuan AS-China: Perbaiki Hubungan hingga Pencegahan Perang
Amerika Serikat akhirnya melakukan pertemuan dengan China di tengah panasnya hubungan kedua negara. Ada beberapa agenda dalam pertemuan tersebut.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
Meski begitu, tanggapan China atas kunjungan Blinken ke Beijing ditanggapi agak dingin.
Menteri Luar Negeri China, Qin Gang dilaporkan telah mengatakan kepada Blinken bahwa "sangat jelas siapa yang harus disalahkan" atas kemunduran hubungan baru-baru ini.
"Amerika Serikat harus menghormati keprihatinan China, berhenti mencampuri urusan dalam negeri China, dan berhenti merongrong kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan China atas nama persaingan," kata Qin dalam laporannya.
2. Meredakan Konflik Perdagangan
Hubungan Presiden Biden dengan China dimulai dengan catatan yang sulit, sebagian karena dia tidak mau membatalkan langkah-langkah perdagangan yang diberlakukan oleh pendahulunya, Donald Trump.
Itu termasuk tarif impor miliaran dolar untuk produk-produk buatan China.
Di beberapa daerah, Biden semakin menekan, dengan pembatasan ekspor chip komputer AS ke China dalam upaya mempertahankan keunggulan AS dalam teknologi elektronik tercanggih.
China menanggapi dengan memberlakukan larangannya sendiri atas chip memori komputer yang dijual oleh Micron, produsen AS terbesar.
Baca juga: AS Tuding Cina Bangun Markas Spionase di Kuba
Campbell mengakui kekhawatiran China, tetapi mengatakan AS akan membela dan menjelaskan apa yang telah dilakukan sejauh ini dan apa yang akan terjadi di masa depan.
Jika teknologi komputer adalah bidang yang ditujukan untuk persaingan sengit antara dua negara adidaya, perdagangan obat-obatan terlarang dapat memberikan lebih banyak ruang untuk kerja sama.
AS ingin membatasi ekspor komponen kimia produksi China yang digunakan untuk membuat fentanyl, opioid sintetik yang jauh lebih kuat daripada heroin.
Tingkat kematian akibat overdosis obat di AS yang melibatkan fentanil meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam tujuh tahun terakhir.
3. Mencegah Perang
Setelah insiden balon, ada laporan bahwa China sedang mempertimbangkan untuk mengirim senjata ke Rusia, di mana mereka akan segera digunakan dalam perang melawan Ukraina.