Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ibu di AS Habiskan Rp340 Juta untuk Anak di Daycare, Pilih Resign Saja saat Hamil Anak Kedua

Seorang ibu habiskan Rp340 juta per tahun untuk biaya penitipan anak. Ketika ia hamil kedua, ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Cerita Ibu di AS Habiskan Rp340 Juta untuk Anak di Daycare, Pilih Resign Saja saat Hamil Anak Kedua
freepik
Ilustrasi anak-anak di daycare. Seorang ibu habiskan Rp340 juta per tahun untuk biaya penitipan anak. Ketika ia hamil kedua, ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan menjadi ibu rumah tangga. 

Kaitlin Peterson bukanlah satu-satunya orang yang berada dalam krisis ekonomi.

Tradisi turun temurun, seperti memiliki rumah, berkeluarga, dan bahkan pensiun, terasa lebih sulit dijangkau oleh generasi saat ini.

Kaitlin Peterson dan anaknya
Kaitlin Peterson dan anaknya (via Insider)

Baca juga: Keluarga Tak Dorong Rina Nose Punya Anak, Sebelum Menikah Sudah Ada Komunikasi Soal Childfree

Beberapa milenial bahkan memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali.

Dalam sebuah survei Deloitte baru-baru ini terhadap lebih dari 22.000 Gen Z dan milenial dari seluruh dunia, terungkap bahwa lebih dari separuh responden dari kedua generasi tersebut mengatakan mereka hidup pas-pasan dari gaji ke gaji tiap bulan.

Biaya hidup yang tinggi masih menjadi perhatian terbesar mereka, karena harga yang terus meningkat membebani generasi yang sudah dilanda pandemi dan resesi.

Semua itu menyebabkan setengah dari Gen Z yang merespons dan 47 persen dari generasi milenial yang merespons, berpikir bahwa berkeluarga akan menjadi lebih sulit atau tidak mungkin.

"Banyak teman kami tidak punya anak, belum menikah, atau bahkan tidak benar-benar memiliki pasangan," kata Kaitlin.

Berita Rekomendasi

"Ini adalah waktu yang aneh, saya pikir, dibandingkan dengan mungkin beberapa generasi sebelumnya di mana semua orang diharapkan memiliki anak."

Dengan tidak adanya kepemilikan rumah — dan harga sewa yang tinggi — bagi banyak orang, pekerja muda mungkin belum tentu bisa menyewa atau membeli di daerah tempat mereka dibesarkan.

Biaya membeli dan menyewa rumah telah meroket, melebihi upah bagi banyak orang.

"Semua keluarga kami juga tinggal di bagian lain negara ini," kata Kaitlin.

"Kami tidak benar-benar memiliki dukungan keluarga apa pun. Seperti ketika anak kami sakit dan kami harus pergi ke perawatan darurat di malam hari, hanya ada kami."

"Ketika saya melahirkan, kami dengan panik menelepon semua orang."

Ilustrasi anak-anak di daycare
Ilustrasi anak-anak di daycare (Freepik)

Baca juga: Tanggapi soal Childfree yang Sempat Ramai, Nicky Tirta: Anak Sumber Kebahagiaan

Kaitlin tidak menyesal memiliki anak, tapi bisa memahami mengapa orang-orang memilih untuk childfree

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas