Impian Umat Islam Tunaikan Ibadah Haji Terhalang Biaya yang Kian Meroket
Seorang pensiunan pegawai negeri sipil di Mesir, sebut saja Farida, harus menabung selama lima tahun untuk dapat menuaikan ibadah Haji.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 1,8 juta Muslim dari seluruh dunia telah mencapai Gunung Arafat di Arab Saudi, Selasa (28/6/2023).
Kegiatan itu menandai hari terpenting dari ibadah Haji.
Dikutip BBC, ibadah Haji kian tidak terjangkau karena biaya semakin meroket.
"Ini terlalu mahal bagi banyak orang," tutur karyawan di sebuah operator tur perjalanan Haji, yang meminta namanya dirahasiakan.
Di Mesir, negara Arab terpadat, ziarah Haji termurah yang disponsori pemerintah saat ini berharga sekitar $6.000 (£4.720) - dua kali lipat dari tahun lalu.
Seorang pensiunan pegawai negeri sipil di Mesir, sebut saja Farida, harus menabung selama lima tahun untuk dapat menuaikan ibadah Haji.
Baca juga: Kenaikan Harga Global Bikin Biaya Haji Makin Tak Terjangkau di Mesir
"Semua tabungan saya tidak cukup untuk membayar perjalanan. Ketika saya melihat daftar harga, saya kaget," katanya.
"Ibadah Haji adalah impian saya," kata perempuan yang tidak ingin menggunakan nama aslinya.
Farida sudah empat kali ke Mekah sebelumnya untuk menunaikan umrah kecil, yang mencakup beberapa ritual haji dan dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
“Alih-alih visa haji, saya mendapat visa turis tiga bulan dan tiba di Mekkah sebulan sebelum musim haji dimulai,” katanya kepada saya dari Arab Saudi sambil menunggu untuk memulai haji.
"Ini satu-satunya pilihan yang kumiliki."
Seluruh perjalanan Farida ke Mekkah berhasil 80 persen lebih murah daripada paket haji yang disponsori pemerintah.
Baca juga: Biaya Haji Mahal di Negaranya, Warga Mesir Ini Potong Jalur Lewat Visa Turis
Pemotongan subsidi
Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam.
Muslim diwajibkan untuk melakukan perjalanan ke Mekkah setidaknya sekali seumur hidup mereka, jika mereka mampu secara fisik dan finansial.
Haji biasanya menarik antara 1,5 juta hingga 2 juta jemaah, tetapi ini adalah pertama kalinya sejak pandemi otoritas Saudi mengizinkannya untuk kembali ke kapasitas penuh.
Arab Saudi mengalokasikan setiap negara kuota tahunan berdasarkan jumlah Muslim yang tinggal di sana.
Yang terbesar jatuh ke Indonesia - negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan populasi 270 juta.
Indonesia mendapat kuota 221.000 tahun ini.
Pihak berwenang Indonesia memutuskan tahun ini untuk memotong subsidi haji menjadi 50 persen dari 60 persen, yang berarti bahwa setiap jamaah haji Indonesia harus membayar $3.320.
Pada tahun 2022, paket tersebut berharga $2.660.
Baca juga: Sempat Tertahan di Muzdalifah, Kemenag: Semua Jemaah Haji Indonesia Sudah Diberangkatkan ke Mina
Hambatan politik
Sementara biaya keuangan dapat menjadi kendala bagi banyak Muslim di seluruh dunia, bagi mereka yang berada di Yaman situasinya jauh lebih rumit.
Negara itu telah dihancurkan oleh konflik.
Bulan ini, jemaah haji Yaman terbang langsung dari Sanaa ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Mereka yang bepergian harus membayar sekitar $3.000.
“Pada tahun 2016, saya pergi haji dengan harga kurang dari setengah harga ini. Sekarang terlalu mahal bagi saya,” kata seorang jurnalis Yaman.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)