Putin Disambut seperti Selebriti di Dagestan, Kremlin: Pengaruh Presiden Rusia Masih Kuat
Vladimir Putin disambut bak selebriti di Dagestan, Kremlin sebut hal itu menunjukkan pengaruh Presiden Rusia masih kuat pasca pemberontakan Wagner.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah menerima sambutan meriah ala selebriti di wilayah Derbent, Republik Dagestan, bagian dari Federasi Rusia pada Rabu (28/6/2023).
"Di Derbent, ada demonstrasi dukungan dan kebahagiaan yang luar biasa dari penduduk setempat,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Kamis (29/6/2023).
Dia mengatakan, Putin tidak bisa menolak untuk menyapa masyarakat.
Dikelilingi oleh pria berjas dan seorang juru kamera, Presiden Rusia itu mengulurkan tangan melewati penghalang untuk berjabat tangan dengan orang-orang.
Kemudian, dia melepas jaketnya, melambaikan tangan dan memberikan ciuman kepada orang banyak, sebelum masuk ke dalam mobil.
"Data yang kami miliki menunjukkan dukungan yang kuat dan mendominasi dari presiden dan operasi militer khusus,” kata Peskov, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Putin Rupanya Berniat Habisi Bos Wagner saat Pemberontakan Terjadi, Presiden Belarusia Menenangkan
Putin jarang terlihat bertemu orang Rusia biasa, terutama sejak pandemi Covid, yang membuatnya menjalankan aturan isolasi yang ketat, beberapa di antaranya masih berlaku.
Kremlin: Pengaruh Putin Masih Kuat
Kunjungan Putin di Dagestan ditafsirkan oleh sebagian orang sebagai upaya Presiden berusia 70 tahun itu untuk menaikkan popularitasnya setelah menghentikan pemberontakan Wagner.
Kremlin mengatakan, Putin menyapa pendukung yang memujanya di Derbent, Dagestan, yang membuktikan Presiden Rusia itu memiliki dukungan yang luar biasa.
Moskow bersikeras, pemerintahan panjang Putin belum melemah setelah pemberontak Wagner hampir mencapai Moskow.
Kremlin belum menyebut nama kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin, sejak pemberontakan dihentikan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, bersikeras para pemberontak tidak menggalang dukungan masyarakat selama pemberontakan.
Baca juga: Rusia Bayar Puluhan Triliun Tentara Wagner untuk Perangi Ukraina, Vladimir Putin Bocorkan Jumlahnya
Awalnya, Putin mengutuk para pejuang Wagner yang memberontak sebagai pengkhianat dan menjanjikan hukuman berat pada Jumat (23/6/2023), dikutip dari Daily Mail.