China Ajukan Protes ke Prancis Pasca Warganya Terluka dalam Kerusuhan
bus yang membawa rombongan wisatawan China diserang oleh sekelompok orang tak dikenal pada Kamis (29/6/2023) saat kerusuhan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
![China Ajukan Protes ke Prancis Pasca Warganya Terluka dalam Kerusuhan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/membara-kerusuhan-terus-berlanjut-di-prancis_20230701_151208.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Konsulat Jenderal China di Marseille dikabarkan telah mengajukan protes ke Pemerintah Prancis pasca sebuah bus yang membawa rombongan wisatawan asal Beijing dilempari batu, sehingga membuat sejumlah penumpang terluka.
“Pengaduan resmi Konsulat Jenderal meminta Prancis untuk memastikan keselamatan warga negara China dan harta benda mereka,” kata juru bicara Kantor Urusan Konsuler China dalam sebuah pernyataan, Minggu (2/7/2023).
Baca juga: WNI di Prancis Diminta Waspada, Kerusuhan di Paris Meluas, Toko Dijarah dan Rumah Wali Kota Dibakar
Juru bicara itu lebih lanjut mengatakan bus yang membawa rombongan wisatawan China diserang oleh sekelompok orang tak dikenal pada Kamis (29/6/2023) saat kerusuhan di Prancis mulai pecah.
Pasca kejadian itu, para turis China memilih untuk segera meninggalkan Prancis.
“Warga negara China di Prancis atau yang menuju ke Prancis harus memperkuat pencegahan dan lebih waspada serta berhati-hati, mengingat kerusuhan yang melanda seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir,” ujar juru bicara itu.
Presiden Macron Tunda Kunjungan ke Jerman
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron memilih untuk menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang rencananya akan dilakukan pada Minggu (2/7/2023).
Batalnya kunjungan Macron terjadi setelah pecahnya kerusuhan nasional selama beberapa hari terakhir sejak polisi membunuh seorang remaja.
"Kunjungan kenegaraan adalah kunjungan persahabatan, murni seremonial, akan ada waktu yang lebih baik untuk melakukannya," kata juru bicara kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan, Sabtu (1/7/2023).
Baca juga: Kerusuhan di Prancis Berlanjut di Hari ke-5, Setidaknya 719 Orang Ditangkap dalam Semalam
"Orang Prancis tidak akan mengerti jika dia pergi ke Jerman. Hari-hari di Paris ini penting,” sambungnya.
Ini merupakan kedua kalinya kerusuhan di Prancis pecah dalam kurun waktu satu tahun dan memaksa Macron untuk menunda pertemuan penting dengan seorang kepala negara setelah Raja Inggris Charles membatalkan kunjungan karena protes atas undang-undang pensiun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.