Perusuh di Prancis Enggan Hentikan Aksinya, Singgung soal Keamanan Mereka
Masyarakat di Paris, Prancis mulai meminta perusuh untuk segera hentikan aksi dan pulang ke rumah. Namun, para perusuh enggan hentikan aksinya.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Pasukan kami mewakili masyarakat multikultural Prancis dengan petugas dari semua latar belakang."
"Anda mungkin akan menemukan 1 persen rasis - seperti di masyarakat lainnya - tetapi tidak lebih," lanjutnya.
Baca juga: China Ajukan Protes ke Prancis Pasca Warganya Terluka dalam Kerusuhan
Couvy tidak ingin membahas secara spesifik kasus Nahel karena ini adalah penyelidikan terbuka.
"Cara terbaik untuk maju adalah kembali ke sistem kepolisian komunitas di Prancis, di mana kami saling mengenal dengan nama depan kami," ungkapnya.
PBB Desak Prancis Atasi Diskriminasi Rasial
Menanggapi kasus yang tengah terjadi, Kantor Hak Asasi Manusia PBB mendesak Prancis untuk mengatasi diskriminasi rasial.
Juru Bicara Kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani mengatakan, kejadian ini menjadi momen penting bagi Prancis untuk menangani masalah rasisme.
Baca juga: WNI di Prancis Diminta Waspada, Kerusuhan di Paris Meluas, Toko Dijarah dan Rumah Wali Kota Dibakar
"Ini adalah momen bagi negara untuk secara serius menangani masalah rasisme dan diskriminasi yang mendalam dalam penegakan hukum," kata Shamdasani, dikutip dari France24.
Komentar Shamdasani menggemakan pernyataan yang tak terhitung banyaknya yang dirilis selama beberapa tahun terakhir oleh kelompok hak asasi internasional.
Amnesty International dan Human Rights Watch pernah menyerukan Prancis untuk mengatasi "diskriminasi sistematis", khususnya "penggunaan profil etnis" selama pemeriksaan identitas.
Tak lama setelah konferensi pers di Jenewa, kementerian luar negeri Prancis mengeluarkan pernyataan yang menolak tuduhan rasisme PBB di antara polisinya.
"Setiap tuduhan rasisme atau diskriminasi sistemik dalam kepolisian di Prancis sama sekali tidak berdasar," kata kementerian.
Baca juga: Kerusuhan di Prancis Berlanjut di Hari ke-5, Setidaknya 719 Orang Ditangkap dalam Semalam
Ras adalah masalah pelik di Prancis, negara yang telah menjadi multietnis sejak Perang Dunia II dan dekolonisasi berikutnya di beberapa negara Afrika dan Asia.
Kekejaman yang dilakukan selama Perang Dunia II – termasuk keterlibatan rezim Vichy dalam mendeportasi orang Yahudi Prancis ke kamp konsentrasi Nazi – terus menghantui isu identitas etnis dan ras di Prancis.
Negara pascaperang yang muncul dari abu Perang Dunia II secara resmi buta warna, memberikan kesetaraan kepada semua warganya, dan cenderung mengatasi ketidaksetaraan sosial menggunakan kriteria kelas atau geografis.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.