Jabatan Jens Stoltenberg Sebagai Sekjen NATO Diperpanjang Satu Tahun
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperpanjang kontrak Jens Stoltenberg sebagai Sekretaris Jenderal selama satu tahun ke depan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memperpanjang kontrak Jens Stoltenberg sebagai Sekretaris Jenderal selama satu tahun ke depan.
NATO memilih Jens Stoltenberg yang berpengalaman daripada mencoba orang baru penggantinya saat perang masih berkecamuk di Ukraina.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (5/7/2023), Stoltenberg merupakan mantan Perdana Menteri Norwegia yang telah menjadi pemimpin NATO sejak 2014.
Masa jabatannya bahkan telah diperpanjang tiga kali.
Keputusan itu berarti terjadi kesinambungan di puncak NATO karena 31 anggotanya bergulat dengan tantangan untuk mendukung Ukraina dalam memukul mundur invasi Rusia sambil menghindari konflik langsung antara pasukan NATO dan Rusia.
Baca juga: NATO Tunda Latihan dan Bantuan Jet Tempur F-16 hingga Serangan Balasan Ukraina Selesai
Stoltenberg yang telah berusia 64 tahun secara luas terlihat di seluruh aliansi sebagai pemimpin yang matang dan pembangun konsensus yang sabar.
Keputusan untuk memperpanjang masa jabatannya hingga 1 Oktober 2024 dilakukan menjelang pertemuan puncak para pemimpin NATO di Vilnius, Lituania minggu depan.
Stoltenberg merasa terhormat dengan keputusan itu.
"Ikatan transatlantik antara Eropa dan Amerika Utara telah memastikan kebebasan dan keamanan kita selama hampir 75 tahun, dan di dunia yang lebih berbahaya, Aliansi kita lebih penting dari sebelumnya," kata Stoltenberg.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin negara NATO lainnya pun turut memuji keputusan tersebut.
"Dengan kepemimpinan, pengalaman dan penilaiannya yang mantap, Sekretaris Jenderal Stoltenberg telah membawa aliansi kita melewati tantangan paling signifikan dalam keamanan Eropa sejak Perang Dunia II," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan Biden berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa lalu untuk meninjau persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Vilnius.
"Mereka membahas berbagai masalah yang akan dipertimbangkan para pemimpin di KTT, termasuk cara untuk lebih memperkuat Aliansi," kata pernyataan Gedung Putih.
Para diplomat dan analis memberikan nilai tinggi kepada Stoltenberg karena mampu menjaga NATO tetap bersatu mendukung Ukraina.
Stoltenberg juga disebut mampu membuat NATO mencapai keseimbangan antara mereka yang menuntut dukungan maksimum untuk Ukraina dan yang mendesak lebih banyak kehati-hatian karena takut memicu konflik global.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.