Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita India Ditolak Ratusan Pria karena Tak Mau Beri Maskawin, Kini Buat Petisi untuk Polisi

Seorang wanita India dengan nama samaran Gunjan Tawari, ditolak ratusan pria karena tidak mau memberi maskawin. Ia membuat petisi untuk polisi.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Wanita India Ditolak Ratusan Pria karena Tak Mau Beri Maskawin, Kini Buat Petisi untuk Polisi
SAM PANTHAKY / AFP
Ilustrasi - Seorang pengantin Hindu Jain berpartisipasi dalam ritual selama Jain Samuh Lagnotsav ke-32 atau Upacara Pernikahan Massal Jain ke-32 di Klub Karnawati di Ahmedabad pada 2 Februari 2014. Sekitar 22 pasangan menikah dalam pernikahan massal yang diselenggarakan oleh Kelompok Budaya Jain. Pernikahan massal lebih disukai karena alasan ekonomi dan sosial, seperti biaya tempat, petugas, dekorasi, dan untuk mengekang ancaman Sistem Mahar. - Seorang wanita India membuat petisi untuk polisi setelah ia ditolak ratusan pria karena tidak mau memberi maskawin. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita India, Gunjan Tiwari (nama samaran) membuat petisi untuk meminta bantuan polisi untuk mengakhiri apa yang ia sebut kejahatan sosial.

Gunjan Tiwari (27) ditolak oleh ratusan pria karena ia dan keluarganya tidak memberikan maskawin kepada pria yang akan menikahinya.

Ia merasa frutasi dan memulai petisi agar polisi mengerahkan petugas di tempat pernikahan dan menangkap orang yang memberi/menerima mahar.

"Ketakutan akan hukuman akan membantu menghentikan praktik kejam ini," kata Gunjan Tiwari, menilai kepentingan petisinya.

Petisi tersebut ditujukan kepada Harinarayan Chari Mishra, kepala polisi Bhopal.

"Mahar adalah kejahatan sosial dan kami berkomitmen untuk mengakhirinya. Saya telah mengarahkan semua kantor polisi untuk memberikan bantuan yang tepat kepada wanita mana pun yang mendekati mereka," kata Mishra kepada BBC Internasional.

Baca juga: Wanita India Lakukan Sologami, Menikahi Dirinya Sendiri setelah Nonton Serial Netflix Anne With An E

"Namun, polisi memiliki keterbatasan. Mereka tidak dapat hadir di mana-mana dan kita perlu meningkatkan kesadaran tentang masalah ini, untuk mengubah pola pikir," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Maskawin atau mahar sebenarnya telah dilarang di India sejak 1961, tapi keluarga mempelai pria masih mengharapkan keluarga mempelai wanita untuk memberikan uang tunai, pakaian, dan perhiasan.

Gunjan Tiwari terakhir menemui seorang pria serta keluarganya yang diundang oleh ayah Gunjan Tiwari.

Setelah kedua keluarga berbincang, Gunjan Tiwari berjalan ke ruang tamu, membawa nampan berisi cangkir teh panas dan makanan ringan untuk para tamu.

"Semua orang menatapmu, mereka semua menilaimu," kata Gunjan Tiwari.

Sebelumnya, orang tua Gunjan Tiwari telah memilih pakaian untuknya dan menentukan waktu serta bagaimana ia tampil di hadapan tamu.

Sang ibu menasehati Gunjan Tiwari agar tidak tertawa karena giginya yang tidak rata akan menarik perhatian.

Pertanyaan yang diajukan oleh keluarga pria kepada keluarga Gunjan Tiwari juga familiar, seputar pendidikan, pekerjaan, dan apakah putri mereka bisa memasak.

Keluarga Pria Minta Maskawin 5-6 Juta Rupee

Ilustrasi calon mempelai wanita India.
Ilustrasi calon mempelai wanita India. (IST)

Baca juga: 10 Pria di India Divonis 10 Tahun Penjara karena Bunuh Pria Muslim

Sebelum Gunjan Tiwari masuk kamar, ia mendengar orang tuanya bertanya kepada ayah calon mempelai pria, berapa mahar yang diharapkannya.

"Kami telah mendengar bahwa mereka menginginkan 5 juta hingga 6 juta rupee ($ 61.000 - $ 73.000; £ 48.100 - £ 57.000). Ketika ayah saya bertanya kepadanya, dia bercanda bahwa 'jika putri Anda cantik, kami akan memberi Anda diskon'," kata Gunjan Tiwari.

Namun, keluarga pria kemudian bertanya tentang giginya yang tidak rata dan tahi lalat di dahinya.

Setelah acara minum teh itu, Gunjan Tiwari diberi waktu untuk berbicara dengan calon mempelai pria secara pribadi.

Gunjan Tiwari mengatakan, ia tidak akan menikah karena maskawin.

"Dia (mempelai pria) setuju bahwa ini adalah kejahatan sosial," kata Gunjan Tiwari.

Namun, Gunjan Tiwari kemudian mengetahui dirinya ditolak oleh keluarga mempelai pria itu.

Kehilangan Kepercayaan Diri

Ilustrasi depresi
Ilustrasi. (freepik)

Baca juga: Saya merasa tercekik, saya muntah di malam hari - cerita perempuan India menghadapi gelombang panas

Dalam enam tahun terakhir, ayah Gunjan Tiwari telah menghubungi keluarga dari 100-150 pria yang memenuhi syarat.

Enam dari mereka yang ditemui, menolak Gunjan Tiwari karena alasan maskawin.

“Karena penolakan ini, saya kehilangan kepercayaan diri,” kata Gunjan, yang memiliki gelar Master di bidang matematika dan mengambil kelas online, dikutip dari The Mirror UK.

"Ketika saya berpikir secara rasional, saya tahu bukan saya yang kekurangan sesuatu, masalahnya ada pada orang yang menginginkan mahar. Tapi saya sering merasa telah menjadi tanggung jawab orang tua saya," lanjutnya.

Pandangan masyarakat di distrik Etawah, negara bagian Uttar Pradesh, tempat Gunjan tinggal mengatakan wanita berusia 25 tahun dianggap wanita tua di pasar pernikahan.

Ayahnya secara teratur telah mencari jodoh untuknya, melalui forum-forum orang tua yang saling berbagi resume anak-anak mereka.

"Sebagian besar menginginkan pernikahan mewah yang menelan biaya 5 juta rupee atau lebih. Ayah saya hanya mampu membayar setengahnya," kata Gunjan.

Ayah mengatakan, tanpa maskawin, dia tidak akan bisa menemukan jodoh untuk Gunjan, bahkan jika dia mencari selama 60 tahun.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait India

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas