TRIBUNNEWS.COM - Minuman energi yang viral di kalangan remaja di Amerika Serikat tengah menghadapi pengawasan dari anggota parlemen dan pakar kesehatan karena tingkat kafeinnya yang berpotensi berbahaya.

Dilansir The Hill, pada hari Minggu (9/7/2023), Senator Charles Schumer meminta Administrasi Makanan dan Obat-obatan atau FDA untuk menyelidiki PRIME.

PRIME merupakan merek minuman yang dibuat oleh YouTuber Logan Paul bersama influencer KSI.

Minuman tersebut populer di kalangan anak muda.

“Salah satu simbol status terpanas kali ini untuk anak-anak bukanlah pakaian, atau mainan, melainkan minuman,” kata Schumer.

“Tetapi pembeli dan orang tua berhati-hatilah karena minuman itu dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius bagi anak-anak yang menjadi target pasarnya.”

Baca juga: Buruh Pabrik Meninggal Saat Kerja Shift Malam, Perusahaanya Diduga Selalu Siapkan Minuman Berenergi

PRIME pertama kali diluncurkan tahun lalu, dan langsung memenuhi rak di toko-toko.

Mengiklankan dirinya sebagai minimal nol gula dan ramah vegan, PRIME memiliki kandungan kafein yang tinggi.

Terdapat 200 miligram kafein per 12 ons, setara dengan 6 kaleng Coke atau hampir dua kali Red Bull.

Tingginya kafein mendorong larangan dari beberapa sekolah di Inggris dan Australia.

Beberapa dokter anak memperingatkan kemungkinan dampak kesehatan pada anak kecil seperti masalah jantung, kecemasan, dan masalah pencernaan.

Sementara itu, perwakilan perusahaan membela diri dengan menyebut produk tersebut memiliki label jelas bertuliskan "tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 18 tahun".

Mereka menjual minuman olahraga terpisah, yang disebut PRIME Hydration, yang tidak mengandung kafein sama sekali.

Namun dalam suratnya kepada FDA, Schumer mengklaim ada sedikit perbedaan mencolok antara label dan gaya pemasaran online kedua minuman tersebut.

Hal itu membuat banyak orang tua percaya bahwa mereka membeli jus untuk anak-anak mereka, tidak menyangka akan kandungan kafeinnya yang tinggi.

“Pencarian sederhana di media sosial untuk Prime akan menghasilkan jumlah konten bersponsor yang menarik perhatian, yaitu iklan,” tulisnya.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Hutan Sukabumi, Diduga Minum Madu Plus Minuman Energi

“Konten ini dan klaim yang dibuat harus diselidiki, bersama dengan bahan dan kandungan kafein dalam minuman energi Prime.”

Tentang Logan Paul

Mengutip Dazn News, Logan Paul pertama kali populer lewat aplikasi berbagi video Vine, platform media sosial tempat pengguna merekam video berdurasi enam detik.

Paul membuat sketsa komedi di Vine dengan Viners populer lainnya, mengumpulkan jutaan pengikut.

Setelah Vine ditutup pada tahun 2017, Paul mulai lebih fokus pada saluran YouTube-nya, membuat vlog harian.

Dia mulai membangun basis penggemar yang kuat di beberapa platform media sosial (Facebook, Instagram, Snapchat) dan juga berkembang di luar internet.

Dia muncul di acara TV seperti "Law & Order: SVU," "Weird Loners," dan "Stitchers."

Dia juga mendapatkan peran di beberapa film sebagai karakter utama atau sebagai pemeran utama.

Dia ikut menulis dan membintangi film "Airplane Mode", yang dirilis awal tahun 2019.

Namun Paul juga tak lepas dari kontroversi, terutama saat dia menampilkan mayat saat syuting video di "Suicide Forest" Jepang.

Dia dengan bercanda berpartisipasi dalam "tantangan Tide Pod", menyetrum dua tikus mati dan berpura-pura memberikan CPR pada seekor ikan.

Insiden terakhir terjadi tak lama setelah dia kembali ke YouTube setelah istirahat yang dia ambil setelah kontroversi "Hutan Bunuh Diri".

Akibatnya, YouTube menangguhkan pendapatan iklan di videonya karena "pola perilaku".

Setelah itu ia meminta maaf dan sebagian besar mengubah kontennya.

Paul sekarang memiliki podcast berjudul "Impaulsive", yang memiliki lebih dari 2 juta pelanggan di YouTube.

Saluran utamanya berada di antara 125 saluran teratas di YouTube, berdasarkan peringkat pelanggan dengan 19,9 juta.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)