Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pantang Menyerah, Ayah di China Cari Putranya yang Diculik selama 22 Tahun

Ayah di China, Lei Wuze mencari putranya, Yuechan yang diculik selama 22 tahun. Ia berhasil menemukan putranya berkat bantuan teknologi baru.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pantang Menyerah, Ayah di China Cari Putranya yang Diculik selama 22 Tahun
Oddity Central
Lei Wuze, ayah di China yang membawa foto putranya, Yuechan yang hilang karena diculik seorang pria pada 9 Oktober 2001. Lei Wuze tidak menyerah selama 22 tahun untuk mencari Yuechan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di China, Lei Wuze, pantang menyerah saat mencari putranya yang hilang selama 22 tahun setelah diculik seseorang.

Lei Wuze kehilangan putranya, Yuechuan, yang saat itu berusia empat tahun.

Pada tanggal 9 Oktober 2001, Lei Wuze meninggalkan Yuechuan di rumahnya di Yueyang, Provinsi Hunan, China.

Lei Wuze meninggalkan Yuechuan untuk bermain di bawah pengawasan seorang wanita yang merupakan tetangganya.

Wanita itu melaporkan kepada polisi bahwa ia dan Yuechan bertemu seorang pria yang mencurigakan di jalan.

Pria itu menjebak Yuechan dan menculiknya saat wanita itu tidak memperhatikan.

Lei Wuze sangat terpukul dengan berita itu, namun ia tidak pernah putus asa untuk mencari Yuechan, seperti dikutip dari Ruetir.

Baca juga: Pria di Lianjiang China Nekat Menyerang TK, 6 Orang Dilaporkan Tewas Termasuk Anak-anak

Berita Rekomendasi

Ia memulai perjalanan jauh di dalam dan luar wilayah Yueyang.

Dengan memegang foto putranya, Lei Wuze menghentikan orang-orang untuk bertanya apakah melihat putranya.

Selama 22 tahun, Lei Wuze tidak patah semangat untuk mencari Yuechan.

Ia berteman dengan orang tua lain yang juga mengalami nasib yang sama.

Melihat banyak dari mereka berhasil menemukan putra mereka yang hilang, Lei Wuze menjadi tidak putus harapan.

"Apa pun yang dapat saya pikirkan dan apa yang dapat saya lakukan, saya telah melakukannya satu per satu dengan serius," kata Lei Wuze, dikutip dari Finance Sina China.

Tidak Pernah Menyerah

Lei Wuze, ayah di China yang membawa foto putranya, Yuechan yang hilang karena diculik seorang pria pada 9 Oktober 2001. Lei Wuze tidak menyerah selama 22 tahun untuk mencari Yuechan.
Lei Wuze, ayah di China yang membawa foto putranya, Yuechan yang hilang karena diculik seorang pria pada 9 Oktober 2001. Lei Wuze tidak menyerah selama 22 tahun untuk mencari Yuechan. (Oddity Central)

Baca juga: China Larang Impor Makanan Laut Dari Jepang, Buntut Isu Pencemaran Limbah Nuklir

Lei Wuze berusaha lebih keras setiap tahun, bahkan beralih ke teknologi pengenalan wajah eksperimental pada beberapa tahun terakhir dengan bantuan polisi.

Selama 22 tahun terakhir mencari putranya, Lei Wuze bertemu dengan lebih dari 300 petugas polisi.

Beberapa di antaranya lebih banyak membantu daripada yang lain.

Dia juga mengunjungi ratusan kota di seluruh China dan selalu bergegas ke sana untuk mencari jejak samar keberadaan Yuechuan.

Namun, ia selalu pulang dengan kecewa, sampai tahun ini.

Lei Wuze dan istrinya memiliki seorang putri setelah penculikan Yuechan, dikutip dari Oddity Central.

Namun, mereka tidak menyerah untuk mencari Yuechan, terutama ayah Lei Wuze yang berwasiat sebelum kematiannya agar membawa pulang cucunya itu.

Lei Wuze telah mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk menemukan putranya.

Setiap tahun pula, Lei Wuze membelikan hadiah ulang untuk Yuechan meski dia tidak bersamanya.

"Dalam beberapa tahun terakhir, saya sangat gigih mencari anak, bahkan terlihat seperti 'orang gila'," kata Lei Wuze.

Lei Wuze Bertemu Putranya setelah Hilang selama 22 Tahun

Foto Yuechan, anak laki-laki di China yang berusia 4 tahun, yang hilang pada 9 Oktober 2001. Ayahnya, Lei Wuze tidak berhenti mencarinya selama 22 tahun.
Foto Yuechan, anak laki-laki di China yang berusia 4 tahun, yang hilang pada 9 Oktober 2001. Ayahnya, Lei Wuze tidak berhenti mencarinya selama 22 tahun. (Finance Sina/China Outlet)

Baca juga: Viral di China Bocah Lompat dari Lantai 5 karena Dipukuli Ibunya, UU Perlindungan Anak Jadi Sorotan

Demi mencari putranya, yang ia yakini sudah dewasa saat ini, Lei Wuze membawa teknologi pengenalan wajah "Face Recognition 2.0 Prototype" selama pencariannya.

Teknologi itu digunakan oleh polisi untuk menemukan kemungkinan kecocokan menggunakan model penuaan berdasarkan foto Yuechuan sebagai seorang anak.

Pada 19 Juni 2023, Lei Wuze mendapat informasi dari polisi Biro Keamanan Umum Shenzhen Cabang Luohu di Guangdong bahwa DNA-nya berhasil dibandingkan untuk pertama kalinya, dan untuk kedua kalinya dibawa keluar demi kehati-hatian review.

Empat hari kemudian, dikonfirmasi adanya kecocokan pada kedua DNA itu.

Pada 24 Juni 2023, Lei Wuze berhasil menemukan putranya di Kota Shenzen, yang berjarak 900 kilometer dari rumahnya di wilayah Yueyang.

Ia sangat bahagia dan segera membelikan berbagai hadiah khas Provinsi Hunan untuk Yuechan.

Putranya, Yuechan, ditemukan berkat teknologi pengenalan wajah.

"Yuechan berhasil pulang karena bantuan polisi, media, dan netizen selama bertahun-tahun," kata Lei Wuze.

Sebelum bertemu Yuechan, Lei Wuze melihat foto Yeuchan yang tampan, tingginya 175 cm, lulus dari perguruan tinggi, mengambil jurusan pemasaran, dan sudah lama bekerja dan tinggal di Shenzhen.

Polisi sudah menemukan dugaan tersangka yang menculik Yuechan dan sedang dalam penyelidikan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas