Seorang Pria Tunawisma Kedapatan Tinggal di Terowongan Bawah Tanah Sebuah Museum di Los Angeles AS
Seorang pria tunawisma di Los Angeles, AS kedapatan tinggal di terowongan bawah tanah yang berjarak beberapa langkah dari sebuah museum bersejarah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
"Ada saluran gas di sana. Ada kabel listrik di bawah sana. Api bisa saja dimulai di bawah sana. Kami hanya harus berhati-hati," imbuhnya.
JANM, didirikan pada tahun 1992, mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap keragaman etnis dan budaya Amerika dengan berbagi pengalaman Jepang-Amerika.
Baca juga: Tunawisma di Palembang Dianiaya hingga Tewas oleh Bapak dan Anak, Polisi Ungkap Motif
Pria misterius berujung diamankan petugas
Setelah menyaksikan pria itu membuka brankas, petugas keamanan memanggil polisi yang datang untuk mencari pelanggar berusia 30 tahun itu.
Pria itu, yang diduga memukul salah satu petugas LAPD.
Dia pun ditangkap dan didakwa melakukan pelanggaran dan pemukulan terhadap seorang petugas polisi, menurut KTLA.
Polisi menemukan narkoba dan pistol plastik ketika mereka melakukan penggeledahan terhadap barang-barang milik pria tersebut.
“Mereka menggeledah ransel dan pemahaman kami adalah mereka menemukan senjata api, atau replika senjata api,” kata Van Kirk kepada KTLA.
“Perhatian utama kami adalah keselamatan pengunjung, staf, dan sukarelawan kami, jadi apa pun yang mungkin memengaruhinya adalah sesuatu yang kami anggap serius,” tambah Van Kirk.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Supermarket AS Sempat Lakukan Survei Sebelum Kejadian, Menyamar Jadi Tunawisma
LAWPD mengatakan mereka berencana untuk menutup dua brankas yang dibuka pria itu, menurut ABC 7.
Sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu menemukan 171.000 orang kehilangan tempat tinggal di California, yang merupakan 30 persen dari seluruh populasi tunawisma di negara itu.
Kota-kota di seluruh negeri menerapkan berbagai taktik untuk memerangi krisis tunawisma lokal.
Contohnya, San Diego membuka kota tenda "tempat tidur yang aman" pertamanya.
Sementara Portland, Oregon mengeluarkan larangan siang hari di kamp-kamp tunawisma.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)