Boris Johnson Sambut Anak Ketiga dari 'Istri Ketiga'
Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan istrinya, Carrie Johnson tengah menyambut anak ketiga mereka, seorang bayi yang diberi nama Frank
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson dan istrinya, Carrie Johnson tengah menyambut anak ketiga mereka, seorang bayi yang diberi nama Frank Alfred Odysseus pada Selasa kemarin.
Carrie mengumumkan momen kelahirannya melalui Instagram dengan menunjukkan beberapa foto bayi.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (12/7/2023), pasangan itu telah membocorkan 'kehadiran' anggota baru keluarga mereka di media sosial pada Mei lalu.
Keduanya mengatakan bahwa ada 'anggota tim baru' yang akan hadir 'hanya dalam beberapa minggu'.
Sebelumnya, pasangan ini telah memiliki dua anak yakni Romy Iris Charlotte yang lahir pada Desember 2021 dan Wilfred Lawrie Nicholas yang lahir pada April 2020.
Carrie Johnson yang memiliki nama asli Carrie Symonds merupakan seorang PR Consultant, ia merupakan wanita ketiga yang dinikahi Johnson.
Sementara bersama istri keduanya, Marina Wheeler merupakan seorang Politikus Konservatif, Johnson memiliki empat anak, semuanya kini berusia 20-an, yakni Lara Lettice, Milo Arthur, Cassia Peaches dan Theodore Apollo.
Pada 2013, pengadilan banding memutuskan bahwa publik memiliki hak untuk mengetahui keberadaan putri Johnson yang lain yakni Stephanie Macintyre yang lahir dari perselingkuhannya dengan Konsultan Seni Helen Macintyre saat Johnson menjadi Wali Kota London pada 2009.
Keputusan tersebut mencatat bahwa Johnson telah mendapatkan 'popularitas karena hubungan perselingkuhan di luar nikah', merujuk pada perselingkuhan sebelumnya yang juga menghasilkan anak lagi, serta kehamilan yang berakhir dengan aborsi.
Johnson telah menolak untuk membahas masalah tersebut secara terbuka saat ditanya oleh wartawan, dengan alasan bahwa anak-anaknya tidak terlibat dalam politik dan oleh karena itu tidak boleh tunduk pada pengawasan publik.
Baca juga: Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Siap Maju Pemilu Parlemen Inggris Tahun 2024
Mantan PM Inggris itu memimpin Partai Konservatif sejak 2019 hingga ia dipaksa mundur pada Juli lalu karena meningkatnya skandal terkait kebijakan virus corona (Covid-19) dan memuncaknya tuduhan pelanggaran seksual terhadap seorang anggota parlemen senior.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.