Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ketika KTT NATO Tengah Berlangsung

Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik antarbenua ketika KTT NATO tengah berlangsung. Rudal balistik ini jatuh di perairan Jepang.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ketika KTT NATO Tengah Berlangsung
STRINGER / KCNA VIA KNS / AFP
Gambar ini diambil pada 18 Februari 2023 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 19 Februari 2023 menunjukkan uji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) "Hwasong-15", di Bandara Internasional Pyongyang. - Jepang dan Korea Selatan melaporkan Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik antarbenua di tengah KTT NATO. 

"Korea Utara telah secara konsisten menunjukkan bahwa mereka bekerja untuk memperkuat kemampuan nuklir dan misilnya, dan kami percaya bahwa mereka dapat terus meluncurkan berbagai jenis misil, melakukan uji coba nuklir, dan terlibat dalam provokasi lain di masa mendatang," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.

Bentuk Protes Korut

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyetujui persiapan akhir peluncuran satelit pengintai militer.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyetujui persiapan akhir peluncuran satelit pengintai militer. (The New Daily)

Peluncuran pada hari Rabu ini, datang beberapa hari setelah retorika panas dari Pyongyang yang memperingatkan AS untuk menghentikan patroli udaranya dan proposal kapal selam nuklir untuk mengunjungi perairan Korea.

Pada hari Senin, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo-jong, menuduh pesawat pengintai AS melanggar wilayah udara Korea Utara.

Baca juga: Partai Buruh Korea Utara: Peluncuran Satelit Militer yang Jatuh ke Laut Bentuk Kegagalan Terbesar

Dia mengatakan jika penerbangan seperti itu dilanjutkan, akan ada konsekuensi yang "mengejutkan".

Dikutip dari BBC, pakar Korea Utara di Universitas Ewha Seoul, Prof Leif-Eric Easley mengatakan, retorika semacam ini masuk ke dalam pola Pyongyang.

"Mereka meningkatkan ancaman eksternal untuk menggalang dukungan domestik dan membenarkan uji coba senjata," kata Prof Leif-Eric Easley.

Berita Rekomendasi

Dia menambahkan Pyongyang sering mengatur peluncuran untuk "mengganggu apa yang dianggapnya sebagai koordinasi diplomatik terhadapnya".

Terlepas dari sanksi PBB, Kim Jong-Un telah berulang kali berjanji untuk meningkatkan produksi hulu ledak nuklir negaranya dan pengembangan senjata yang lebih kuat.

Analis memperkirakan perangkat keras Korea Utara terbaru akan dipamerkan pada akhir Juli ketika negara itu merayakan peringatan gencatan senjata Perang Korea, yang dikenal di negara itu sebagai Hari Kemenangan.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas