Konflik Sudan: Ditemukan Kuburan Massal dengan 87 Jenazah di Darfur Barat, PBB Serukan Penyelidikan
Sebuah kuburan massal telah ditemukan di negara bagian Darfur Barat Sudan dengan setidaknya 87 jenazah.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kuburan massal ditemukan di negara bagian Darfur Barat, Sudan, Afrika.
Dikutip Al Jazeera, ada sekira 87 jenazah yang ditemukan di situs tersebut.
Penemuan ini dilaporkan bersamaan dengan KTT Kairo, Mesir.
Pada Kamis (13/7/2023), Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan mereka memiliki informasi yang kredibel bahwa Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter bertanggung jawab.
PBB mengatakan kuburan massal termasuk jenazah orang Masalit, menunjukkan indikasi pertempuran bermotivasi etnis yang terjadi di negara bagian itu.
Hal ini mengingat Sudan terus terlibat dalam konflik yang dimulai pada 15 April antara tentara negara itu dan RSF.
Baca juga: Konflik di Sudan Kembali Memanas, Serangan Udara Tewaskan 22 Orang
"Orang-orang dipaksa untuk menguburkan jenazah di dekat kota el-Geneina antara 20 Juni dan 21 Juni," kata pernyataan PBB.
Kelompok HAM telah melaporkan serangan RSF dan milisi Arab terhadap orang-orang Masalit non-Arab di wilayah tersebut.
"Saya mengecam dengan sangat keras pembunuhan warga sipil dan individu dan saya lebih terkejut dengan cara yang tidak berperasaan dan tidak sopan terhadap orang mati," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk.
Dikutip CNN, Turk juga menyerukan penyelidikan secepatnya, "menyeluruh dan independen atas penemuan suram di luar ibu kota wilayah El-Geneina.
RSF membantah bertanggung jawab atas kuburan tersebut.
Seorang pejabat senior mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia “sepenuhnya menyangkal adanya hubungan dengan peristiwa di Darfur Barat.
"Kami bukan pihak di dalamnya, dan kami tidak terlibat dalam konflik seperti yang terjadi. konflik adalah konflik kesukuan," kata RSF.
Baca juga: Ada Gencatan Senjata Idul Adha, Konflik di Sudan Masih Berlanjut, Serangan Udara Landa Khartoum
Sumber RSF lain mengatakan kepada kantor berita itu bahwa mereka dituduh karena motivasi politik dari Masalit dan lainnya.
Darfur Barat menjadi daerah yang paling dilanda konflik di wilayah Darfur Sudan.
Pertempuran di Darfur menimbulkan kekhawatiran tentang terulangnya kekejaman yang terjadi di sana setelah tahun 2003.
Di tahun 2003, lebih dari 300.000 orang tewas.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)