Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB: Lonjakan Wabah Flu Burung Tingkatkan Risiko Infeksi pada Manusia

Tiga badan PBB memperingatkan lonjakan wabah flu burung secara global meningkatkan kekhawatiran virus tersebut dapat menginfeksi manusia.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in PBB: Lonjakan Wabah Flu Burung Tingkatkan Risiko Infeksi pada Manusia
Freepik
ILUSTRASI virus flu burung. - Tiga badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa lonjakan wabah flu burung secara global meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menginfeksi manusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Tiga badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan lonjakan wabah flu burung secara global meningkatkan kekhawatiran virus tersebut dapat menginfeksi manusia.

Badan PBB mendesak negara-negara memperkuat pengawasan penyakit dan meningkatkan kebersihan di peternakan unggas.

Dikutip dari Reuters, awal tahun ini, train baru flu burung H5N1 yang sangat menular di antara burung liar secara eksplosif menyebar ke wilayah geografis baru.

Train baru itu menginfeksi dan membunuh berbagai spesies mamalia.

Namun, hanya sekitar setengah lusin kasus pada orang yang memiliki kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sebagian besar kasus pun terbilang ringan.

Baca juga: Ilmuwan menemukan sistem pertahanan dalam tubuh yang menangkal flu burung

Ilustrasi Flu Burung. - Tiga badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa lonjakan wabah flu burung secara global meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menginfeksi manusia.
Ilustrasi Flu Burung. - Tiga badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa lonjakan wabah flu burung secara global meningkatkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat menginfeksi manusia. (Mumbai Live)

“Ada perubahan paradigma baru-baru ini dalam ekologi dan epidemiologi flu burung yang telah menjadi perhatian global karena penyakit ini menyebar ke wilayah geografis baru dan menyebabkan kematian burung liar yang tidak biasa," kata Dr Gregorio Torres, Kepala dari Departemen Sains di WOAH, dikutip dari Hindustan Times.

Berita Rekomendasi

"Peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus mamalia,” jelasnya.

WHO, bersama Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, mengatakan negara-negara harus bekerja sama lintas sektor untuk menyelamatkan sebanyak mungkin hewan dan melindungi manusia.

"Kami mendorong semua negara untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau virus ini dan untuk mendeteksi setiap kasus pada manusia," kata Dr Sylvie Briand, direktur kesiapsiagaan dan pencegahan epidemi dan pandemi di WHO.

Badan-badan tersebut juga mencatat negara-negara perlu berbagi data genetik virus dari manusia dan hewan dalam basis data yang dapat diakses publik.

Sekitar 10 negara telah melaporkan kasus wabah flu burung pada mamalia darat dan laut sejak tahun 2022.

Di antara termasuk kematian cerpelai yang dibudidayakan di Spanyol, anjing laut di Amerika Serikat, serta singa laut di Peru dan Chile.

Baca juga: Para Ahli Peringatkan Virus Flu Burung Berubah dengan Cepat Seiring Tingginya Permintaan Vaksin

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas