Ulangi Aksinya, Salwan Momika Injak dan Tendang Al-Quran di Depan Kedubes Irak di Swedia
Salwan Momika menginjak dan menendang Al-Quran di depan Kedubes Irak di sStockholm, Swedia. Ia mengulangi aksinya, namun batal membakar Al-Quran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Aksi penodaan Al-Quran kembali dilakukan oleh Salwan Momika (37), di depan Kedutaan Irak di Stockholm, Swedia, pada Kamis (20/7/2023).
Salwan Momika menginjak-injak Al-Quran, membantingnya hingga tertutup dan menendangnya seperti bola.
Aksi Salwan Momika menginjak Al-Quran ini mendapat kecaman dari muslim.
Ini terjadi setelah ribuan orang di Irak menggelar demo di depan Kedutaan Swedia di Baghdad, Irak.
Mereka menyalakan api di dalam kompleks tersebut, dikutip dari Al Arabiya.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Serbu Kedutaan Swedia di Baghdad, Buntut Pembakaran Salinan Al-Quran
Pada kedua protes itu, Salwan Momika, yang mengenakan kacamata hitam persegi, tampak menantang di hadapan para pengunjuk rasa yang berteriak.
Ia menyeringai sebagai reaksi atas kata-kata kotor yang diteriakkan kepadanya.
Sambil memegang Al-Quran, Salwan Momika mengaku ingin mengingatkan masyarakat Swedia akan bahaya "buku ini" selama protesnya di Juni 2023.
Sebelum pindah ke Swedia, akun media sosialnya menceritakan kisah karier politik yang tidak menentu di Irak.
Itu termasuk tautan ke faksi bersenjata Kristen selama perang melawan kelompok Negara Islam, pembentukan partai politik Suriah yang tidak jelas, persaingan dengan paramiliter Kristen yang berpengaruh, dan penangkapan singkat.
Salwan Momika Rencanakan Pembakaran Al-Quran
Baca juga: Protes Pembakaran Al-Quran, Massa Geruduk Kedubes Swedia di Irak
Salwan Momika awalnya berencana untuk melakukan protes Stockholm pada Februari 2023, tapi polisi menolak izinnya.
Mereka mengutip masalah keamanan setelah pembakaran Al-Quran pada Januari oleh aktivis Swedia-Denmark, Rasmus Paludan, yang telah dihukum karena pelecehan rasis.
Pengadilan administrasi membatalkan keputusan polisi, keputusan yang dikonfirmasi oleh pengadilan banding, sehingga membuka jalan bagi protesnya.
Berbicara kepada surat kabar, Aftonbladet, pada April 2023, Salwan Momika menekankan bahwa niatnya bukanlah untuk menimbulkan masalah bagi Swedia.
"Saya tidak ingin merugikan negara yang menerima saya dan menjaga martabat saya ini," katanya.
Protesnya tetap memusingkan pemerintah dan upaya diplomatiknya.
Protesnya pada Juni 2023 menuai kecaman dari seluruh dunia, termasuk dari Turki yang belum meratifikasi keanggotaan NATO Swedia.
Protes Pembakaran Al-Quran, Irak Usir Duta Besar Swedia
Baca juga: Berita Foto : Pendemo Serbu Kedutaan Swedia di Irak, Kecam Rencana Pembakaran Al-Quran
Pemerintah Irak mengusir duta besar Swedia yang berada di Baghdad, Irak pada Kamis (20/7/2023).
Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani juga menarik kembali kuasa usahanya di Swedia.
Kantor berita negara Irak melaporkan, Irak telah menangguhkan izin kerja Ericsson Swedia di tanah Irak.
Tindakan ini menyusul aksi Salwan Momika yang mengancam akan membakar Al-Quran di Swedia.
Kedutaan Besar Finlandia di Bagdad bersebelahan dengan kedutaan Swedia, di area yang dikelilingi tembok tahan ledakan.
Duta Besar Finlandia untuk Irak, Matti Lassila, mengatakan kepada media Finlandia, YLE, staf kedutaan Swedia dan Finlandia secara proaktif dievakuasi pada Rabu (19/7/2023) dan tidak terluka, seperti diberitakan Al Jazeera.
Kantor pers kementerian luar negeri Swedia mengutuk serangan itu dan menyoroti perlunya otoritas Irak untuk melindungi misi diplomatik.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Salwan Momika