Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Diasingkan ke Belarus, Pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin Kembali Terlihat di Rusia

Disebut diasingkan ke Belarusia karena pemberontakan, pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin justru terlihat di Rusia, ada apa?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Sempat Diasingkan ke Belarus, Pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin Kembali Terlihat di Rusia
Tangkap layar BBC/Unggahan Dmitry Sytyy di Facebook
Duta Besar Republik Afrika Tengah, Freddy Mapouka bersalaman dengan Yevgeny Prigozhin. Disebut diasingkan ke Belarusia karena pemberontakan, pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin justru terlihat di Rusia, ada apa? 

Wagner memiliki hubungan baik dengan Republik Afrika Tengah.

Pasukan Wagner juga pernah melakukan operasi di Mozambik, Sudan, Suriah dan Libya sejak kelompok itu dibentuk pada 2014.

Sejak invasi Putin ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Wagner kerap memimpin pertempuran di Ukraina selatan, terutama di Bakhmut dan Soledar.

Tetapi Prigozhin seringkali mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap militer Rusia.

Ia memprotes menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan kepala staf umum Valery Gerasimov karena tidak memberikan peralatan dan persenjataan yang memadai untuk pasukannya.

Tangkapan video ini diambil dari video yang diposting di saluran Telegram @concordgroup_official pada 3 Maret 2023, menunjukkan Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok paramiliter Rusia Wagner berbicara ke kamera dari atap di lokasi yang dirahasiakan.
Tangkapan video ini diambil dari video yang diposting di saluran Telegram @concordgroup_official pada 3 Maret 2023, menunjukkan Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok paramiliter Rusia Wagner berbicara ke kamera dari atap di lokasi yang dirahasiakan. (@CONCORDGROUP_OFFICIAL / AFP)

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-521: Rusia Terus Gempur Kupiansk dan Lyman di Wilayah Donetsk

Dalam satu video yang diposting sebulan sebelum pemberontakan, Prigozhin berpose di samping tumpukan mayat Wagner.

Ia mencerca Shoigu dan Gerasmov, dengan berkata:

BERITA TERKAIT

“Mereka datang ke sini sebagai sukarelawan dan sekarat agar Anda bisa duduk seperti kucing gemuk di kantor mewah Anda."

"Mereka adalah ayah seseorang dan putra seseorang."

"Sampah yang tidak memberi kita amunisi akan memakan isi perut mereka di neraka.”

Kekesalan itulah yang diduga membuat Prigozhin sempat berencana mengkudeta Rusia.

Pada 23 Juni, pasukan Wagner meninggalkan pos mereka di Ukraina timur, menduduki kota Rostov-on-Don dan berbaris di Moskow sebelum kesepakatan damai di menit-menit terakhir disepakati.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas