Setelah Moskow Diserang Drone, Presiden Ukraina Zelensky Sesumbar: Perang Kembali ke Rusia
Moskow diguncang serangan drone milik Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun sesumbar setelah serangan itu.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ibu Kota Rusia, Moskow, diserang pesawat tak berawak pada Minggu (30/7/2023) waktu setempat.
Dalam serangan drone di Moskow ini, tidak dilaporkan adanya korban jiwa.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, pihaknya telah berhasil menjatuhkan 44 drone milik Ukraina.
"Pertahanan udara berarti menghancurkan 44 kendaraan udara tak berawak Ukraina sepanjang hari," katanya, dikutip dari TASS.
Setelah serangan tersebut, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sesumbar bahwa perang secara bertahap telah kembali ke Rusia.
Pernyataan Zelensky ini muncul beberapa jam setelah serangan drone di Moskow.
Baca juga: Ukraina Pamer Drone Laut Diklaim Dapat Musnahkan Kapal Rusia dengan Cepat, Terobos Pertahanan
"Ukraina semakin kuat, dan perang secara bertahap kembali ke wilayah Rusia, ke pusat simbolis dan pangkalan militernya," kata Zelensky dalam sebuah pidato, dikutip dari CNN.
"Ini adalah hal yang tak terhindarkan, alami, dan benar-benar adil," lanjutnya.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Yurii Ihnat mengatakan, serangan drone terbaru di Moskow ditujukan untuk menyerang Rusia yang merasa perang masih jauh.
"Selalu ada sesuatu yang terbang di Rusia, juga di Moskow. Sekarang perang mempengaruhi mereka yang tidak peduli," kata Ihnat.
"Tidak peduli bagaimana pihak berwenang Rusia ingin menutup mata terhadap hal ini dengan mengatakan bahwa mereka telah mencegat semuanya. Sesuatu memang terjadi," lanjutnya.
Baca juga: VIDEO: Serangan Drone Ukraina Hantam Gedung di Ibu Kota Rusia tapi yang Hancur Cuma Kaca Jendela
Militer Ukraina semakin banyak mengerahkan kendaraan udara tak berawak untuk lebih dari sekadar pengintaian.
Sementara itu, Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov menyebut akan ada lebih banyak serangan drone yang akan datang.
Serangan itu terjadi saat Kyiv meningkatkan serangan balasan musim panas yang bertujuan mendorong pasukan Rusia keluar dari wilayah Ukraina.