Jepang dan ASEAN Menyepakati Kemitraan Bidang Bisnis dan Sumber Daya Manusia
Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA) mengadakan dialog dengan Sekretaris Jenderal ASEAN.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA) mengadakan dialog dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn yang menjabat sejak Januari tahun ini.
Ini untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir, perwakilan dari setiap Kamar Dagang berkumpul untuk berdialog secara tatap muka.
FJCCIA terdiri dari anggota Kamar Dagang dan Industri Jepang dari 9 negara ASEAN.
Sejak Juni 2023, jumlah anggotanya telah mencapai 7.283 perusahaan yang menjadikannya federasi terbesar di kawasan ASEAN.
Sejak 2008, FJCCIA masih terus mengadakan dialog dengan Sekjen ASEAN setiap tahun sekali.
Perwakilan dari 9 Kamar Dagang ASEAN, termasuk Jakarta Japan Club (JJC), bertemu di Sekretariat ASEAN, Jakarta membahas dan memberikan usulan bagaimana perusahaan Jepang dapat berkontribusi pada keberlanjutan masa depan ASEAN dan pengembangan sumber daya manusia, serta mendorong perbaikan sistem dan aturan yang akan menjadikan ASEAN sebagai tujuan bisnis yang lebih menarik lagi.
Baca juga: Ajak Anggota ASEAN, Menteri LHK: ASOEN ke-34 ini Sebagai Komitmen untuk Perjuangkan Alam Lebih Baik
Dialog tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah Jepang.
Diantaranya adalah Masahiko Kiya, Duta Besar Jepang untuk ASEAN, Tetsushi Yoshikawa, Deputi Direktur Jenderal Negosiasi Perdagangan, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, dan Koji Hachiyama, Kepala Lembaga Penelitian Ekonomi ASEAN dan Asia Timur (ERIA).
Adapun Japan External Trade Organization (JETRO) bertindak sebagai perantara dari semua pihak stakeholder dalam penyelenggaraan forum dialog antara perusahaan Jepang yang beroperasi di ASEAN dan Sekretariat ASEAN.
Seiring meningkatnya risiko fragmentasi ekonomi global, pentingnya ASEAN sebagai inti dari rantai pasok diperkirakan akan semakin meningkat di masa mendatang.
Semua negara dan kawasan, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, dan Uni Eropa, berfokus untuk membangun hubungan dengan ASEAN.
Dengan latar belakang ini, FJCCIA hadir sebagai mitra untuk berkontribusi pada ekonomi regional dan penciptaan lapangan kerja, serta inovasi teknologi dan kemajuan industri di perusahaan Jepang, dan akan terus mendukung Sekretaris Jenderal ASEAN, H.E. Dr. Kao Kim Hourn, yang memainkan peran penting di ASEAN selama masa jabatannya hingga tahun 2027.
Ketua FJCCIA (Ketua Jakarta Japan Club), Hiroyuki Ueda mengatakan perusahaan swasta Jepang akan bekerja sama dengan ASEAN sebagai warga korporasi yang berbisnis di ASEAN.
”Kami menekankan pada konsep pemberian rekomendasi untuk memaksimalkan daya tarik ASEAN sebagai tujuan investasi, serta lebih memperkuat posisi ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan, yang merupakan tema yang ditetapkan oleh Indonesia sebagai ketua ASEAN pada tahun 2023," kata Hiroyuki.
Dikatakannya, proposal FJCCIA tahun ini disusun oleh pemerintah Jepang, Kamar Dagang dan Industri Jepang, dan JETRO berdasarkan “ASEAN-Japan Economic Co-Creation Vision” untuk bersama-sama menciptakan era baru hubungan ekonomi antara Jepang-ASEAN hingga 50 tahun ke depan, dan sejalan dengan kerangka Rekonstruksi Komprehensif ASEAN (ACRF) yang terdiri atas 4 pilar.
"Empat pilar itu integrasi ekonomi yang lebih luas, transformasi digital yang komprehensif, kemajuan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan tangguh dan pengembangan sumber daya manusia," kata Hiroyuki.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Jepang di Bangkok, Kozo To megatakan, kerja sama antara Jepang dan ASEAN untuk meningkatkan konektivitas energi bersih di kawasan ASEAN, memfasilitasi perdagangan, merelaksasi regulasi, dan melakukan Mekanisme Pengaturan Batas Karbon (CBAM) .
Wakil Presiden Eksekutif JETRO, Mio Kawada mengatakan, pihaknya mendukung aktifitas dialog sejak kerangka kerjasama ini dimulai dengan memberikan proposal tentang promosi inovasi terbuka antara Jepang dan ASEAN untuk mewujudkan rekomendasi FJCCIA dan Vision for Japan-ASEAN Economic Co-creation dengan mempertimbangkan keberlanjutan aktifitas perusahaan Jepang.
Sekretaris Jenderal ASEAN, H.E. Dr. Kao Kim Hourn mengatakan kemitraan yang disepakati tersebut yakni pertama menekankan perlunya kerja sama sektor swasta untuk mencapai keberlanjutan sasaran dengan transisi yang adil melalui penciptaan yang berkelanjutan dan integrasi ekosistem antara ASEAN dan Jepang.
”Ini sangat sejalan dengan upaya keberlanjutan ASEAN melalui implementasi inisiatif seperti ASEAN Framework for Circular Ekonomi dan Strategi Netralitas Karbon,” ujar Kao Kim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.