Dua Rudal S-200 Ukraina Sasar Jembaran Krimea, Pejabat Rusia Minta Warga Tetap Tenang
kementerian pertahanan Rusia mengatakan kalau rezim Kyiv berusaha menyerang jembatan Krimea dengan peluru kendali anti-pesawat S-200.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rudal S-200 Ukraina Sasar Jembaran Krimea, Pejabat Rusia Minta Warga Tetap Tenang
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pertahanan udara Rusia menyebut dua peluru kendali Ukraina menyasar Jembatan Krimea yang menghubungkan Krimea dan daratan Rusia, Sabtu (12/8/20203).
Pihak Rusia mengklaim, bisa menembak jatuh dua rudal Ukraina tersebut di atas jembatan.
"Pasukan pertahanan udara menembak jatuh dua rudal musuh di atas Selat Kerch. Jembatan Krimea tidak rusak," kata Sergei Aksyonov, gubernur semenanjung Krimea yang dilantik Rusia, pad aunggahan di di media sosial dikutip dari AFP.
Aksyonov juga mengimbau warga setempat untuk tetap tenang.
Baca juga: Ledakan Hebat Disusul Kobaran Api Terjadi di Wilayah Rumah Dinas Presiden Vladimir Putin
Foto-foto di media sosial menunjukkan asap mengepul di sekitar jembatan.
Dalam pernyataan terpisah, kementerian pertahanan Rusia mengatakan kalau rezim Kyiv berusaha menyerang jembatan Krimea dengan peluru kendali anti-pesawat S-200.
"Rudal itu terdeteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara Rusia," kata kementerian itu yang menambahkan bahwa tidak ada korban atau kerusakan.
Sabtu pagi, Rusia mengatakan bahwa pasukannya menembak jatuh 20 drone Ukraina di dekat semenanjung Krimea yang menjadi lokasi tentara Ukraina meningkatkan serangan.
"14 drone jatuh oleh sistem pertahanan udara dan enam lainnya dilumpuhkan oleh perangkat jammer elektronik," kata kementerian pertahanan.
Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014, telah menjadi sasaran Kyiv selama invasi Moskow di Ukraina.
Pun, dalam beberapa waktu belakangan, Ukraina makin meningkatkan intensitas serangan mereka ke wilayah tersebut.
Kyiv telah berulang kali mengatakan berencana untuk merebut kembali Krimea dan juga menargetkan jembatan Krimea, yang disebut-sebut sebagai salah satu proyek kesayangan Presiden Rusia, Vladimir Putin.