Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Pelaku yang Tembak Mati Capres Ekuador Fernando Villavicencio, Ternyata Geng Narkoba

Satu orang lainnya tewas ditembak aparat saat terjadi aksi tembak menembak dengan polisi, Kamis (10/8/2023) waktu setempat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Terungkap Pelaku yang Tembak Mati Capres Ekuador Fernando Villavicencio, Ternyata Geng Narkoba
AFP/RODRIGO BUENDIA
Mantan anggota Majelis dan sekarang calon presiden, Fernando Villavicencio, memberi isyarat di luar Kantor Kejaksaan Agung di Quito pada 8 Agustus 2023. Calon presiden Fernando Villavicencio ditembak mati pada 9 Agustus 2023 setelah rapat umum di Quito. (Photo by Rodrigo BUENDIA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, EKUADOR - Aparat bergerak cepat memburu pelaku pembunuhan calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio.

Enam orang dilaporkan telah ditangkap terkait penembakan itu.

Ternyata pelakunya merupakan warga asing berasal dari Kolombia.

Satu orang lainnya tewas ditembak aparat saat terjadi aksi tembak menembak dengan polisi, Kamis (10/8/2023) waktu setempat.

Villavicencio terbunuh saat meninggalkan area kampanye di Quito, Rabu (9/8/2023).

Kementerian Dalam Negeri Ekuador mengungkapkan penyelidikan polisi atas insiden tersebut tengah dilakukan.

Baca juga: Berita Foto : Detik Mencekam Saat Penembakan Capres Ekuador Fernanro Villavicencio

Menteri Dalam Negeri Ekuador, Juan Zapata, mengatakan petugas kepolisian akan bekerja keras menemukan motif kejahatan ini dan aktor intelektualnya.

Berita Rekomendasi

Zapata mengungkapkan seperti dilansir dari BBC mengatakan  enam orang yang ditahan diidentifikasi sebagai Andres M, Jose N, Eddy G, Camilo R, Jules C, dan John Rodriguez.

Ia menambahkan saat penyerbuan polisi yang berujung penangkapan mereka, petugas kepoisian menemukan rifle, senapan mesin ringan, empat pistol, tiga granat, empat kotak amunisi, dua sepeda motor dan sebuah kendaraan yang dilaporkan dicuri dalam kepemilikan kelompok tersebut.

Villavicencio diketahui sebagai salah satu pengkritik yang vokal terhadap organisasi kejahatan.

Ia merupakan salah satu dari sedikit kandidat presiden yang menuduh adanya hubungan antara korupsi dan pejabat pemerintah.

Presiden Guillemo Lasso mengatakan pembunuhan itu merupakan upaya menyabotese pemilihan umum.

Ia pun menambahkan pemilu akan tetap dilaksanakan seperti semula, pada 20 Agustus, meski negara dalam keadaan darurat.

Lasso mengatakan organisasi kejahatan berada di belakang pembunuhan, dan meminta agen federal AS untuk membantu investigasi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas