Hakim Senior Pengadilan Tinggi AS Kirim Pesan Mengerikan ke Rekan Kerja usai Tembak Mati Istri
Seorang hakim senior di pengadilan tinggi AS mengirim serangkaian pesan mengerikan kepada rekan kerjanya beberapa saat setelah tembak mati istri.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Seorang hakim senior di pengadilan tinggi Amerika Serikat (AS) diketahui mengirim pesan mengerikan kepada rekan kerjanya, beberapa saat setelah dia diduga menembak mati istrinya, kata penyelidiki.
Seminggu yang lalu, Jeffrey Ferguson, seorang hakim Pengadilan Tinggi Orange County, ditangkap karena pembunuhan dalam penembakan yang mengakibatkan kematian Sheryl Ferguson.
Awalnya, Ferguson (72) dan istrinya Sheryl (65) bertengkar di sebuah restoran pada 3 Agustus 2023.
Pertengkaran mereka berlanjut di rumah mereka di Anaheim Hills, menurut pengajuan pengadilan yang ditinjau oleh The Associated Press .
Perkelahian meningkat dan Sheryl dilaporkan bertanya kepada suaminya: "Mengapa Anda tidak menodongkan senjata sungguhan ke saya?"
"Saat itulah hakim menarik pistol dari sarung pergelangan kakinya dan menembaknya di dada," kata dokumen pengadilan.
Baca juga: Majelis Hakim Usir 3 Pengacara yang Tak Punya Surat Kuasa di Sidang Lukas Enembe
Ferguson sedang mabuk pada saat itu dan mengirim sms kepada panitera dan juru sita beberapa menit setelah penembakan, lapor The Sun.
"Aku baru saja kehilangannya," tulisnya dalam satu teks.
"Saya baru saja menembak istri saya. Saya tidak akan masuk besok. Saya akan ditahan. Maafkan saya."
Kondisi Mabuk
Putra pasangan itu menelepon 911 dan memberi tahu operator bahwa ayahnya terlalu banyak minum dan menembak ibunya.
Ferguson juga menelepon polisi untuk melaporkan penembakan itu.
Petugas mencium bau alkohol dari Ferguson ketika mereka sampai di rumah.
Pria itu dilaporkan mengatakan kepada mereka: "Ya ampun, saya tidak percaya saya melakukan ini."
Baca juga: Hakim Soroti Kontrak Tak Resmi Sansaine Exindo dalam Proyek BTS BAKTI Kominfo
Miliki Puluhan Senjata di Rumah
Hakim ditangkap malam itu dan polisi menemukan 47 senjata yang dimiliki secara sah.
Di antaranya termasuk pistol yang digunakan dalam penembakan, dan lebih dari 26.000 butir amunisi di rumahnya di California.
Ferguson didakwa dengan pembunuhan dan peningkatan terkait senjata pada Jumat (11/8/2023).
Jika dinyatakan bersalah, pria itu menghadapi 40 tahun penjara seumur hidup.
Pengacara Ferguson, Paul Meyer dan John Barnett, menolak menjawab pertanyaan tentang kliennya.
Tetapi kuasa hukum Ferguson menyatakan secara singkat bahwa: “Ini adalah tragedi bagi seluruh keluarga Ferguson.
"Itu kecelakaan dan tidak lebih."
Baca juga: Suaranya Kerap Terdengar Keras di Persidangan, Hakim Ketua Fahzal Hendri: Jangan Dikira Marah
Karir sebagai Hakim
Ferguson telah menjadi hakim sejak 2015 setelah sebelumnya bekerja di Kantor Kejaksaan Orange County selama beberapa dekade.
Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Asosiasi Pengacara North Orange County dari 2012 hingga 2014.
Saat ini bebas dengan jaminan $1 juta dan akan diadili lagi pada 1 September.
Seorang hakim Los Angeles County akan menyidangkan kasus tersebut.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)