Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pandemi Covid-19 Berakhir, Zoom Minta Karyawan Kembali Berkantor

Platform rapat online, Zoom meminta karyawannya untuk kembali bekerja di kantor mengingat pandemi Covid-19 sudah dinyatakan berakhir.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Pandemi Covid-19 Berakhir, Zoom Minta Karyawan Kembali Berkantor
Kena Betancur/Getty Images/AFP
NEW YORK, NY - APRIL 18: Pendiri Zoom Eric Yuan berpose di depan gedung Nasdaq saat layar menunjukkan logo perusahaan perangkat lunak konferensi video Zoom setelah upacara bel pembukaan pada 18 April 2019 di New York City. Dalam artikel mengulas tentang platform rapat online, Zoom, yang meminta karyawannya kembali bekerja di kantor karena pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Platform rapat online, Zoom meminta karyawannya untuk kembali bekerja di kantor mengingat pandemi Covid-19 sudah dinyatakan berakhir.

Sebagaimana diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (5/5/2023) telah mengumumkan bahwa status kegawatdaruratan global untuk Covid-19 resmi berakhir.

Selama pandemi, Zoom identik dengan karyawan yang harus menjalani work from home (WFH).

Menurut laporan Sky News, karyawan yang tinggal tidak jauh dari kantor diharapkan bisa kembali ke perusahaan.

Mandat kerja kantor Zoom pertama kali dilaporkan oleh Business Insider.

Juru bicara perusahaan mengonfirmasi kepada Sky News, bahwa perintah itu akan berlaku untuk Inggris.

Baca juga: Ketentuan Peserta Seleksi Wawancara Beasiswa Indonesia Bangkit 2023, Siapkan Akun di Zoom Meeting

NEW YORK, NY - APRIL 18: Pendiri Zoom Eric Yuan berpose di depan gedung Nasdaq saat layar menunjukkan logo perusahaan perangkat lunak konferensi video Zoom setelah upacara bel pembukaan pada 18 April 2019 di New York City. Perusahaan perangkat lunak konferensi video mengumumkan IPO dengan harga $36 per saham, dengan perkiraan nilai $9,2 miliar.
NEW YORK, NY - APRIL 18: Pendiri Zoom Eric Yuan berpose di depan gedung Nasdaq saat layar menunjukkan logo perusahaan perangkat lunak konferensi video Zoom setelah upacara bel pembukaan pada 18 April 2019 di New York City. Perusahaan perangkat lunak konferensi video mengumumkan IPO dengan harga $36 per saham, dengan perkiraan nilai $9,2 miliar. (Kena Betancur/Getty Images/AFP)

"Kami percaya bahwa pendekatan hybrid terstruktur - yang berarti sejumlah hari karyawan yang tinggal di dekat kantor harus berada di kantor - paling efektif untuk Zoom," kata mereka.

BERITA REKOMENDASI

"Sebagai sebuah perusahaan, kami berada dalam posisi yang lebih baik untuk menggunakan teknologi kami sendiri, terus berinovasi, dan mendukung pelanggan global kami," papar perusahaan itu.

"Kami akan terus memanfaatkan seluruh platform Zoom untuk menjaga agar karyawan dan tim kami yang tersebar tetap terhubung dan bekerja secara efisien," imbuh perusahaan tersebut.

Bisa dibilang, Zoom lebih lambat ketimbang perusahaan lain dalam menegakkan aturan semacam ini, lapor The New York Times .

Zoom menjadi begitu populer selama pandemi Covid-19 tahun 2020.

Pengguna Zoom tumbuh dengan cepat, dari sekitar 10 juta per Desember 2019 menjadi lebih dari 300 juta pengguna pada April 2020.

Baca juga: Hapus Sistem WFH, Zoom Minta Pegawai Kembali Bekerja di Kantor Jadi yang Pertama Sejak Pandemi

Tetapi saat pandemi melambat, pertumbuhan Zoom juga kian surut.

Persaingan Bisnis

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas