Perwira Militer Rusia Membelot ke Negara NATO, Tak Mau Lagi Terlibat Perang Berdarah di Ukraina
perwira militer Rusia yang dimaksud adalah Ivan Korolev. Ivan Korolev diketahui merupakan tentara Rusia berpangkat Letnan yang membelot ke Lithuania
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Perwira Militer Rusia Membelot ke Negara NATO, Tak Mau Lagi Terlibat Perang Berdarah di Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Seorang perwira militer Rusia membelot ke Lithuania, NEGARA anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Kamis (10/8/2023) KEMARIN.
Perwira militer Rusia itu meminta suaka politik ke Lithuania dalam upaya melarikan diri dari perang Rusia dengan Ukraina.
Berita pembelotan itu merebak pada keesokan harinya, Jumat (11/8/2023) lewat laporan BBC News, yang melaporkan kalau perwira militer Rusia yang dimaksud adalah Ivan Korolev.
Ivan Korolev diketahui merupakan tentara Rusia berpangkat Letnan.
Baca juga: Letnan Tentara Rusia Curhat Unit Tempur Cuma Tukang Gergaji, Moral Pasukan Ambruk dan Minta Pulang
Dia disebutkan secara ilegal melintasi perbatasan ke Lituania, negara anggota NATO sejak tahun 2004.
Penyeberangan tersebut terjadi pada Kamis.
Sang letnan disebtukan berjalan ke ibu kota Lithuania, Vilnius sebelum ditahan penjaga perbatasan dan diperiksa di pos pemeriksaan.
Berbicara langsung dengan BBC News, Ivan Korolev mengaku kalau dia membuat keputusan membelot seminggu sebelum aksinya, pada 3 Agustus 2023.
Dia mengaku tidak lagi ingin ikut serta dalam "perang berdarah" dengan Ukraina.
Dia juga mengatakan dia tidak pernah mengambil bagian langsung dalam perang di Ukraina, melainkan bertugas di ketentaraan Rusia dalam kapasitas yang berbeda.
"Pada 3 Agustus, saya memutuskan untuk meninggalkan Federasi Rusia karena saya tidak ingin mengambil bagian dalam perang berdarah yang dilancarkan negara saya," katanya.
"Saat ini saya berada di Republik Lituania, tempat saya meminta suaka politik."
"Saya berpartisipasi dalam (operasi militer khusus/invasi), tetapi tetap berada di wilayah Federasi Rusia selama ini. Saya belum berada di wilayah Ukraina. Kami menyediakan amunisi untuk pasukan Rusia. Kami mengambil amunisi dari seluruh Rusia, dari semua bagian, dari semua gudang senjata, dan mendistribusikannya ke brigade, unit langsung di Ukraina," kata Ivan Korolev.
Saat ini Ivan Korolev disebutkan sudah dipindahkan ke pusat keimigrasian Lithuania di Pabradė.
Adapun permohonan suaka politiknya telah diproses dan dalam tahap 'dipertimbangkan'.
Bukan Pembelot Pertama
Ivan Korolev bukan lah pembelot pertama di ketentaraan Rusia.
Sang Letnan menyusul aksi serupa yang sebelumnya pernah juga dilakukan serangkaian anggota tentara Rusia yang membelot selama konflik panjang dengan Ukraina.
Pada bulan Mei, sekelompok tentara yang membelot merilis pernyataan video melalui Freedom of Russia Legion, mengutuk invasi dan pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Kami orang Rusia seperti Anda," kata seorang tentara dalam video tersebut.
"Kami ingin anak-anak kami tumbuh dalam damai dan menjadi orang bebas sehingga mereka dapat bepergian, belajar, dan bahagia di negara bebas."
Keinginan ini, lanjutnya, tidak mungkin dilakukan di Rusia karena Kremlin, yang disebutnya "busuk karena korupsi, kebohongan, sensor, pembatasan kebebasan, dan represi."
"Waktunya telah tiba untuk mengakhiri kediktatoran Kremlin," tambah prajurit itu.
(oln/NW/TMT/*)